HASIL KULTUR LÖWENSTEIN JENSEN PADA SPESIMEN DENGAN MIKROSKOPIS SCANTY

ARY KAMAL FIRDAOUS, , 1. Dr. Dra. Ning Rintiswati M.Kes

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang : Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh M. tuberculosis dan menjadi permasalahan di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penegakan diagnosis tuberkulosis selama ini dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik menggunakan pengecatan Ziehl-Neelsen. Hasil pemeriksaan mikroskopik tidak jarang menimbulkan keraguan karena jumlah bakteri yang ditemukan tidak memenuhi kriteria diagnostik yaitu, minimal 10 AFB/100 lapang pandang. Hasil seperti ini sering disebut sebagai hasil scanty. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kultur dari spesimen dengan pemeriksaan mikroskopik scanty menggunakan media kultur Lowenstein Jensen sebagai baku emas penegakan diagnosis tuberkulosis. Metode : Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan mikroskopis Ziehl-Neelsen dan kultur Löwenstein Jensen dari Laboratorium Tuberculosis Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dari Januari 2010 sampai dengan Oktober 2013. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan 95 sampel scanty. dari 95 sampel tersebut 27 (28,4%) positif pada kultur dan 68 (71,6%) negatif. Dari 95 tersebut, hanya 61 sampel yang memiliki keterangan jumlah bakteri pada pemeriksaan mikroskopik sehingga dapat digolongkan menjadi scanty positif dan scanty negatif. Dari 61 sampel, 46 (75,40%) adalah scanty positif dan sisanya 15 (24,60%) merupakan scanty negatif. Dari 46 sampel dengan hasil scanty positif, 8 (17,39%) menunjukkan hasil positif dan 38 (82,61%) negatif. Utuk 15 sampel dengan hasil scanty negatif, sebanyak 1 (7,00%) menunjukan hasil positif dan 14 (93,00%) negatif (p=0,309).

Background : Tuberculosis, an infectious disease caused by M. tuberculosis, is global burden disease because of its prevalence among the world mainly in developing countries. Microscopic examination with ZN staining is the most common diagnostic tool for tuberculosis. However, its result often doubtful when the numbers of mycobacteria found is less than 10 AFB/100HPF as standard cut-off for diagnisis. This kind of result called scanty. Objective : This study aims to compare scanty result of microscopic AFB smears against cultures to determine the tendency of scanty result of AFB smears. Methods : This study used secondary data of Afb smears and culture result obtained from Tuberculosis Laboratory of Microbiology Departement, FK UGM. The data include patient’s scanty result from January 201- October 2013. Result : A total of 95 scanty samples were available for this study. Of these, 27 (28,4%) were positive for culture and 68 (71,6%) were negative. Out of 95 samples, there were only 61 scanty samples could be graded as scanty positive and scanty negative. Of 46 scanty positive samples, 8 (17,39%) had positive result of culture and 38 (82,61%) had negative result. Out of 15 scanty negative samples, 1 (7,00%)had positive result of culture and 14 (93,00%) had negative result (p=0,309).

Kata Kunci : Mycobacterium tuberculosis, scanty,Löwenstein Jensen, Ziehl Neelsen