PENGEMBANGAN SANGGAR TARI TRADISIONAL DENGAN CITRA BUDAYA BANYUWANGI SEBAGAI FASILITAS PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TANGERANG SELATAN
SYINTHIA WIDYA WIMALA, Dr. Ing. Ir. E. Pradipto
2014 | Skripsi | ARSITEKTURBangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni budaya. Ribuan pulau yang terdapat di negeri ini membentuk masyarakat dengan adat istiadat dan budaya yang sangat beragam. Kesenian tari tradisional Indonesia sebagai salah satu bentuk budaya yang merupakan harta warisan bangsa wajib dijaga kelestarian dan keasliannya. Banyak seniman- seniman Indonesia yang telah dikenal di mata dunia memperkenalkan kebudayaan Indonesia lewat tarian tradisional. Sayangnya, di era globalisasi ini kesenian tari tradisional pun semakin kurang digemari oleh masyarakatnya sendiri. Kelompok-kelompok masyarakat yang masih berjuang untuk melestarikan kesenian tari tradisional ini berlomba-lomba untuk menarik minat masyarakatnya sendiri untuk ikut andil dalam pelestarian budaya bangsa. Pagelaran-pagelaran tari yang sering diadakan di seluruh penjuru Indonesia saat ini memiliki peminat yang cukup banyak, walaupun sering kali didominasi oleh warga asing dibandingkan dengan warga Indonesia sendiri. Di kawasan Tangerang Selatan khususnya, kelompok-kelompok seni tari yang sudah mampu mengajak masyarakat sekitarnya untuk ikut melestarikan kebudayaan ini sayangnya masih belum mendapatkan sebuah fasilitas pendidikan seni tari yang mampu mewadahi sekian banyak peminat dengan fasilitas yang cukup memadai. Sanggar-sanggar seni yang sudah ada sayangnya tidak ditujukan untuk fasilitas pendidikan, namun ditujukan untuk kepentingan komersial. Untuk itu, dibutuhkan sebuah fasilitas pendidikan seni tari berupa sanggar yang mampu mewadahi seluruh peminat seni tari tradisional yang juga mampu menarik minat warga Indonesia dan juga mengedukasi masyarakat mengenai perkembangan seni tari tradisional Indonesia sejak dahulu hingga saat ini. Bangunan sanggar tari tradisional ini memiliki konsep budaya Banyuwangi sebagai pencitraan sanggar tari. Budaya Banyuwangi yang dipilih menjadi konsep keseluruhan dari area sanggar tari diambil dari awal berdirinya sanggar yang fokus pada tari tradisional Jawa Timur, khusunya Banyuwangi, walaupun setelahnya terus berkembang menjadi tari tradisional Indonesia. Tarian khas Jawa Timur yang menjadi awal berkembangnya sanggar tari ini menjadi ciri khas tertentu yang membentuk pesertanya memiliki gaya tari yang lebih dinamis, dibandingkan dengan sanggar tari lain. Sebagai salah satu bangunan berfungsi sebagai fasilitas pendidikan di Tangerang Selatan, diharapkan bangunan ini dapat mewadahi segenap pekerja seni, khususnya seni tari tradisional serta dapat memenuhi kebutuhan seluruh penggunanya. Selain itu, diharapkan pula dapat menjadi sebuah sanggar tari tradisional Indonesia berbasis pendidikan yang menjadi wujud upaya pelestarian budaya Indonesia sehingga seni budaya Indonesia mampu dikenal masyarakat luas.
-
Kata Kunci : -