Laporkan Masalah

KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PENGGUNAAN PESTISIDA DAN PERILAKU PETANI TANAMAN KUBIS Kasus di Desa Kalianyar Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso

VITA ALUSIA ERIS, Dr. Langgeng Wahyu Santosa, M.Si

2014 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji pengaruh penggunaan pestisida pada usahatani tanaman kubis terhadap kerusakan lingkungan tanah; (2) mengkaji pengaruh penggunaan pestisida pada terhadap kualitas produk kubis; dan (3) mengkaji perilaku petani tentang pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida serta (4) memberikan strategi pengelolaan lingkungan untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kalianyar Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara stratified sampling berdasarkan kemiringan lereng lereng dan dilakukan wawancara dengan metode purposive sampling terhadap 30 petani. Data yang diperoleh berupa data residu pestisida pada tanah dan data sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta residu pada produk kubis dan data mengenai pengetahuan dan perilaku petani kubis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu pestisida klorantraniliprol sebesar 2,95 ppm hanya ditemukan di lahan pertanaman kubis yang terletak pada kemiringan lereng 0-8% dengan penggunaan pestisida yang intensif yaitu 10-12 kali penyemprotan selama musim tanam. Residu pestisida tersebut berpengaruh terhadap kerusakan tanah yang dibuktikan dengan semakin menurunnya sifat-sifat tanah. Residu pestisida deltametrin juga ditemukan pada produk kubis pada lokasi 3 sebanyak 210 ppm yang telah melampaui Batas Maksimum Residu (BMR) pestisida sehingga berpengaruh pada kualitas produk kubis yang dihasilkan. Perilaku petani dalam menggunakan pestisida dan pengetahuan petani tentang pestisda mempunyai korelasi yang signifikan dan kuat. Strategi pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan pada tanah dan produk kubis dilakukan melalui strategi yang bersifat preventif antara lain pengaturan pola dan waktu tanam serta strategi yang bersifat kuratif antara lain pemberian arang aktif. Sedangkan strategi pengelolaan untuk perilaku petani dilakukan dengan pemberian penyuluhan dan pengadaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta.

This research aims are: (1) to assess the effect of the use of pesticides on cabbage farming against environmental degradation of soil; (2) to assess the effect of the use of pesticides on the cabbage product quality; (3) to examine the farmer’s behaviour and their knowledge about pesticide; and (4) to provide the environmental management strategy to reduce the risk posed to the environment. This reseach was conducted in Kalianyar village, Sempol district, Bondowoso regency. It used stratified sampling technique based on the slope level in soil and cabbage product sample collection, and used purposive sampling technique by means of interview againts 30 samples of farmers respondent. Data obtained include the pesticide residues on soil; the physical, chemical and biological soil characteristic; the pesticide residues on cabbage product; and farmer’s behaviour. The results showed that pesticide residues at 2.95 ppm chlorantraniliphrole residue found only in the cabbage field located at 0-8 % slope with intensive pesticide use (Location 1). The pesticide residues affect soil damage as evidenced by the decline in soil properties . Deltamethrin pesticide residues are also found in cabbage products in location 3 at 210 ppm that have exceeded the maximum residue limit that affect the quality of the resulting product cabbage . The farmer’s behaviour inthe use of pesticide and their knowledge about pesticide had significant and strong correlations. Environmental management strategies to reduce the impact on soil and cabbage product made through by preventive such as set a time management and cabbage planting pattern; curative strategy such as increase activated charcoal. While management strategy for farmer’s behaviour is done by giving counseling and provision of Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) involving the goverment, public, and private parties.

Kata Kunci : Kerusakan lingkungan, residu pestisida, tanaman kubis perilaku petani.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.