Laporkan Masalah

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK TERAPI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK PEDIATRI DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Liniati Geografi, Prof. Dr. Djoko Wahyono, S.U., Apt

2014 | Tesis | S2 Mag.Farmasi Klinik

Sindrom nefrotik (SN) adalah kelainan klinis yang ditandai dengan gejala proteinuria berat, hipoproteinemia, edema dan dapat disertai hiperlipidemia. Pada sindrom nefrotik kadang-kadang juga terjadi hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. Infeksi merupakan komplikasi yang paling umum dari anak dengan sindrom nefrotik, dan infeksi yang paling sering terjadi ialah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik untuk terapi ISK pada pasien SN pediatri khususnya pada pola penggunaan antibiotik, rasionalitas (berdasarkan kriteria tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis), outcome klinis antara terapi yang rasional dan yang tidak rasional. Pengambilan data dilakukan secara retrospekif berdasarkan data rekam medik kasus ISK rawat inap pada pasien SN pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2008-Desember 2012 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengolahan data dilakukan secara analisis deskriptif analitik. Pada penelitian ini jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi terdapat sebanyak 16 pasien dengan jumlah kasus sebanyak 22 kasus. Penggunaan antibiotik untuk terapi ISK ditemukan sebanyak 26 penggunaan, diberikan dalam dua rute yaitu secara intravena (i.v) sebesar 46% dan per oral (p.o) sebesar 54%. Penggunaan antibiotik terbesar dengan rute i.v ialah ceftriaxone (23%) sedangkan pada rute p.o ialah ampicillin (23%). Seluruh penggunaan antibiotik diberikan secara tunggal (100%) dengan alih terapi terjadi pada sebanyak 4 dari 22 kasus ISK. Penggunaan antibiotik yang rasional ditemukan sebesar 18% (4 kasus) dan yang tidak rasional sebesar 82% (18 kasus). Berdasarkan adanya pemeriksaan ulang urinalisis dan mikroskopis sampel urin, hanya 16 kasus (72%) dari 22 kasus yang dapat dievaluasi keberhasilan terapinya dan kesemuanya memiliki outcome klinis membaik. Penggunaan antibiotik yang rasional dan memberikan outcome klinik membaik ditemukan sebesar 25% (4 kasus) sedangkan penggunaan antibiotika yang tidak rasional namun juga memberikan klinis membaik ditemukan sebesar 75% (12 kasus).

-

Kata Kunci : antibiotik, infeksi saluran kemih, sindrom nefrotik, pediatri.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.