Laporkan Masalah

STRATEGI KOMUNIKASI PENINGKATAN PARTISIPASI POLITIK KADER PEREMPUAN PARTAI AMANAT NASIONAL KABUPATEN SLEMAN DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

Dani Fadillah, Dr. Kuskridho Ambardi, M.A.

2014 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Ilmu Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301). Dalam komunikasi, untuk menyusun strategi komunikasi ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan. Pertama, mengenal khalayak merupakan langkah pertama bagi komunikator dalam usaha menciptakan komunikasi yang efektif. Mengingat dalam proses komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan aktif. Sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja tejadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi. Kedua, menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi kalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Perhatian adalah pengamatan terpusat, karena itu tidak semua yang diamati dapat menimbulkan perhatian. Dengan demikian awal dari suatu efektifitas dalam komunikasi, ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Komisi Pemenangan Pemilu Daerah PAN Kab Sleman pada tanggal 1 April 2013, jumlah bakal calon legislatif (Bacaleg) yang diusung oleh PAN Kabupaten Sleman dari kaum Perempuan sudah mencukupi, bahkan melebihi batas minimal kuota 30% keikutsertaan wanita. Oleh karenya, hal ini yang mendorong penulis mengkaji secara komprehensif terkait strategi komunikasi oleh Partai Amanat Nasional Kabupaten Sleman sebagai sarana persuasif bagi kader wanitanya untuk dapat membangkitakan kesadaran mereka dalam berpartisipasi menjadi peserta dalam Pemilu legislatif pada tahun 2014. Kajian ini dianggap penting karena perlu dilihat strategi komunikasi apa saja yang sangat berpengaruh dan paling efektif dalam mempersuasif kader wanita PAN dan mampu meningkatkan partisipasi politik mereka.

The essence of communication strategy is planning and management to achieve one goal. To reaching this goal, strategy functioned not only as a roadmap to lead the way, but also has to show how the operational tactics. Communication strategy is a blend of communication planning and communication management to attain certain purpose (Effendy,2003:301). To compose communication strategy there are several factors which have to be considered important. First, knowing public is the first step for communicator in order to create an effective communication. Note that in communication process, public is active instead of passive. So between the communicator and communicant not only occurs relations, but also influence that affect each other. Second, compile message namely determining theme and subject. The main requirement to influence public from this message is capability to arouse their concern. Concern is a centered observation, thus not all which observed could trigger attention. Therefore the beginning of communication effectivity is the rise of public’s attention toward the delivered messages. Based on collected datas from Komisi Pemenangan Pemilu Daerah PAN Kab Sleman at 1 April 2013, the amount of female legislative candidates (Bacaleg) which carried by PAN Kabupaten Sleman is sufficient, even exceeds the minimun quota limit of 30% female representatives. therefore, it encourages author to assess comprehensively related to Partai Amanat Nasional Kabupaten Sleman’s communication strategy as a persuasive tool for it’s female cadres to arouse their concern in participating legislative election at 2014. This assession considered necessary because the need to overview what communication strategy which very influential and most effective in persuading these PAN’s female cadres and able to increase their political participation.

Kata Kunci : Komunikasi Politik, Media Baru, Komunikasi Organisasi, PAN


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.