EVALUASI PENANGANAN BAHAN BAKU DI INDUSTRI PENYULINGAN MINYAK KAYU PUTIH SENDANGMOLE, PLAYEN, GUNUNGKIDUL
ANDI SETIAWAN, Dr.Henry Yuliando, STP,MM,M.Agr.
2013 | Tugas Akhir | D3 AGRO INDUSTRITumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendron linn) merupakan tanaman yang mengandung minyak atsiri. Dalam pengolahan Minyak Kayu Putih bagian tumbuhan yang diproses adalah daun dari tumbuhan kayu putih. Karena proses pemanenan yang menggunakan sistim rimbas, dimana batang pohon ikut dipetik dalam pemanenan maka dibatasi akan adanya batang tanaman kayu putih yang ikut diproses. Pembatasan ini berupa besar diameter batang sebesar 0,5cm, dimana batang dengan diameter yang melebihi dari batasan tersebut tidak boleh dimasukan kedalam bak pemasakan karena akan memakan ruang dalam bak. Dengan adanya kasus tersebut maka dilakukanlah sebuah evaluasi penangan bahan baku guna mencegah besarnya persentase batang dengan diameter lebih dari 0,5cm masuk kedalam bak pemasakan dan ikut termasak. Alat penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi penangan bahan baku tersebut diambil dari beberapa sumber yaitu SOP (Standar Oprasional Prosedur) PMKP Jatimunggul, buku, dan hasil diskusi dengan kepala industri yang telah disepakati oleh kepala sinder (Kepala Mantri Kebun). Dari hasil penilaian didapatkan hasil RPH Gubukrubuh persentase pelaksanaan penanganan bahan baku 57,14% sudah dilakukan dengan benar, RPH Tahura dan Grogol persentase pelaksanaan penanganan bahan baku mendapatkan nilai yang sama yaitu 69,23% sudah dilakukan dengan benar, sedangkan untuk Wonolagi persentase pelaksanaan penanganan bahan baku 76,92% sudah dilakukan dengan benar, dan pada unit penerimaan bahan baku di Industri 71,43% sudah dilakukan dengan benar.
-
Kata Kunci : Minyak kayu putih, Penangan bahan baku, SOP (Standar Oprasional Prosedur)