Kajian Efektivitas Kolam Retensi Lembah UGM Untuk Pengurangan Banjir Kali Belik

ANISA RISKA SAVITRI, Prof. Ir Joko Sujono, M.Eng., Ph.D.

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Banjir terjadi dapat disebabkan akibat meningkatnya koefisien limpasan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tingginya curah hujan di DAS tersebut. Pada DAS Belik terjadi perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan kemampuan lahan untuk menyerap air berkurang sehingga terjadi akumulasi debit runoff (limpasan permukaan). Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui debit inlet kolam retensi lembah dan mengetahui tingkat efektivitas kolam retensi dan detensi lembah berdasarkan debit outlet yang dihasilkan untuk mengurangi genangan. Salah satu cara pengelolaan DAS adalah dengan cara mengalirkan air permukaan dengan kecepatan yang aman ke kolam-kolam retensi yang selanjutnya air tersebut dapat dipergunakan kembali. Kolam retensi adalah kolam yang didesain dengan bentuk dan kapasitas tertentu pada lokasi yang telah direncanakan. Kolam retensi harus dapat menampung air yang masuk sesuai dengan kapasitas yang telah direncanakan sehingga dapat mengurangi debit banjir puncak. Simulasi dilakukan menggunakan program HEC-HMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai debit banjir untuk kala ulang 5 tahun sebesar 12,8 m 3 /s, outflow pada kondisi eksisting sebesar 11,6 m 3 /s dengan efektivitas kolam 9,4%. Kondisi rencana kolam tanpa outlet memiliki debit outflow 11,3 m 3 /s dan terjadi pergeseran waktu mulai banjir dari kondisi eksisting sebesar 15 menit dengan efektivitas kolam 11,7%, sedangkan debit outflow kolam dengan outlet orifice sebesar 11,2 m 3 /s dan terjadi pergeseran waktu 30 menit dengan efektivitas kolam 12,5%.

Flooding can occur due to runoff coefficient due to the increase in the Watershed and high rainfall in the watershed. In Belik watershed land use changes that result in the ability of land to absorb water discharge is reduced resulting in accumulation of runoff ( surface runoff ). Therefore, it is necessary to research to find out the retention pond discharge inlet basin and determine the level of effectiveness of retention ponds and detention basin generated by the discharge outlet to reduce the pool. One of the way to manage the watershed is by draining the water surface at a safe speed to the pools of water retention which in turn can be used again. Retention pond is a pond that is designed with a specific shape and capacity at the planned location. Retention ponds must be able to accommodate the incoming water line with planned capacity so as to reduce the peak flood discharge. The simulations has been performed by using HEC-HMS program. The results showed that when the value of flood discharge for 5 year anniversary of 12,8 m 3 /s, the outflow on the existing condition of 11,6 m 3 /s with an effectiveness of 9,4%. Conditions of the plan without an outflow discharge outlets have 11,3 m 3 /s and a shift in the start time of the flood the existing condition of 15 minutes with an effectiveness of 11,7%, while the outflow discharge with an outlet orifice of 11,2 m 3 /s and occurs shift of 30 minutes with an effectiveness of 12,5%.

Kata Kunci : banjir kali Belik, kolam Lembah, kolam retensi, HEC-HMS