EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL MM KALIURANG SEBAGAI DASAR PERANCANGAN SIMPANG UNTUK MEWUJUDKAN LINGKUNGAN KAMPUS EDUCOPOLIS
HIROMI EGA MELDINIZCHA, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D.
2014 | Skripsi | TEKNIK SIPILMengacu pada Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK), perlu diterapkan konsep lingkungan kampus educopolis dalam pengembangan fisik kampus UGM, untuk mewujudkan suatu lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran dan tanggap terhadap isu ekologi demi mencapai visi universitas. Perlu dilakukan pengaturan simpang MM Kaliurang yang berperan sebagai akses keluar masuk kampus untuk mewujudkan konsep lingkungan kampus educopolis. Langkah pertama adalah dilakukan evaluasi kinerja simpang pada jam puncak dan proporsi pengguna jalan di simpang saat ini dan saat perkiraan lingkungan UGM sudah educopolis, kemudian dibuat perencanaan simpang dengan waktu siklus yang sesuai dan dibuat perancangan simpang yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda untuk mewujudkan lingkungan kampus educopolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpang MM Kaliurang sudah mengalami kejenuhan, nilai derajat kejenuhan (DS) > 0,85. Dari 4 alternatif solusi, yang menghasilkan solusi terbaik adalah langkah penanganan berupa perubahan staging pada lengan pendekat selatan, pengaturan berupa larangan belok kiri langsung (LTOR) dan menerapkan belok kiri mengikuti lampu APILL. Tundaan yang dihasilkan pada setiap lengan pendekat antara 40,1 - 60 detik/smp, juga menurunkan derajat kejenuhan pada setiap lengan pendekat di bawah 0,85. Untuk perancangan simpang yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda, dilakukan perubahan dan penambahan lebar pejalan kaki dan pengguna sepeda, untuk asumsi hanya civitas akademika UGM yang menerapkan konsep educopolis masing-masing 1,5 dan 1 m dan untuk asumsi seluruh orang di Provinsi DIY sudah menerapkan konsep educopolis masing-masing 1,5 m dan 2 m. Masing-masing perancangan simpang tersebut didapat tundaan antara 30,3 - 51,4 detik/smp, juga derajat kejenuhan pada setiap lengan pendekat di bawah 0,85.
Refers to Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK), educopolis concept needs to be applied in physical development of Gadjah Mada University, to actualize an ideal environment for teaching and learning process and care for ecological issues to reach University vision. Traffic management of MM Kaliurang Intersection was needed which the function is University access to actualize educopolis environment. First step was evaluated intersection performance on peak hours and road users percentage right now and with educopolis concept asumption had applied, then created intersection planning with optimum cycle timings and created intersection design which friendly for pedestrians and bicycle users to actualize educopolis environment in University. The result was MM Kaliurang intersection had saturated, degree of saturation value (DS) > 0,85. From 4 solutions, the best solution was changed the staging in south approach, which was left turn system must follow the traffic light. Delay on each approach was between 40,1 - 60 second/smp, also reduced degree of saturation on each approach below 0,85. For intersection design which friendly for pedestrians and bicycle users, lane width for pedestrians and bicycle users was changed and added, for educopolis asumption only for academic community of UGM each of lane width was 1,5 m and 1 m and for educopolis asumption for all people in DIY Province each of lane width was 1,5 m and 2 m. Each of that intersection design was got delay between 30,3 - 51,4 second/smp, also degree of saturation on each approach was below 0,85.
Kata Kunci : Educopolis, simpang MM Kaliurang, kinerja simpang