DISTRIBUSI DAN BIOAKUMULASI KROM (Cr) PADA KERANG AIR TAWAR (Anodonta woodiana Lea, 1834) DAN EFEKNYA PADA KERUSAKAN DNA GENOM SEL INSANG
I GEDE ANGGA PRAMUDITA, Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho
2014 | Skripsi | BIOLOGILogam krom (Cr) merupakan salah satu logam yang dalam konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik bagi organisme. Konsentrasi Cr dalm perairan dapat meningkat dari hasil buangan limbah yang mengandung logam Cr, seperti limbah penyamakan kulit dan industri pengecatan logam. Kerang telah diketahui dapat mengakumulasi logam dalam tubuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari distribusi dan bioakumulasi Cr pada kerang Anodonta woodiana dan mempelajari efeknya pada kerusakan DNA genom sel insang. Kerang diberi pemaparan Cr dalam air (25 μg L -1 ) selama 24 hari, diikuti dengan depurasi selama 12 hari. Pada hari 0, 1, 6, 12, 18, 24 (pemaparan) dan hari 30 dan 36 (depurasi), 3 kerang diambil pada setiap kelompok dan dibedah. Organ yang diambil adalah insang, mantel, intestinum, kaki, ginjal, dan otot adductor. Hemolimfa (HML) diambil dari otot adductor posterior dan cairan ekstra pallial (EPF) diambil di antara mantel dan cangkang dalam. Bioakumulasi logam Cr pada seluruh organ, HML, dan EPF diukur menggunakan Spektrofotomer Serapan Atom (SSA). Analisis kerusakan DNA genom sel insang dianalisis secara kualitatif dengan elektroforesis gel agarose. Data bioakumulasi dianalisis menggunakan program Statistica 8, ANOVA dan T-test (α = 0.05). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa konsentrasi Cr meningkat pada semua organ selama 24 hari pemaparan, hasil paling tinggi terdapat pada ginjal, kemudian diikuti organ intestinum. Konsentrasi Cr pada HML dan EPF mengalami kenaikan di minggu awal pemaparan dan turun mendekati kontrol mendekati waktu depurasi. Efek yang ditimbulkan Cr berupa kerusakan DNA genom sel insang, paling parah pada hari ke24, dan kembali seperti kontrol pada hari ke-12 depurasi.
Chromium (Cr) is one of metals which are toxic to organisms at elevated concentration. In freshwater ecosystem, Cr concentration can be increased due to discharge of chromium-containing wastewater coming from leather tanning and electroplating industries. Mussels are known to accumulate metals in their body. The objectives of this research were to study distribution and bioaccumulation of Cr in the freshwater mussel Anodonta woodiana, and its effect on genomic cells DNA damage of gills. Mussels are exposed to Cr water (25 μg L -1 ) for 24 days, followed by 12 days of depuration. On day 0, 1, 6, 12, 24 (exposure), and day 30 and 36 (depuration), 3 mussels are sampled and dissected to obtain gills, mantle, intestine, foot, kidney, and adductors. Hemolymph (HML) was withdrawn from the posterior adductor and extra pallial fluids (EPF) was withdrawn between mantle and inner shell. Bioaccumulation of Cr in all organs, HML, and EPF was determined by using Atomic Absorbance Spectrophotometer (AAS). Analysis of the genomic cells DNA damage of gills was qualitatively determined by using gel agarose electrophoresis. The data of bioaccumulation analyzed with Statictica 8 program, ANOVA and T-test (α= 0.05). The results showed that Cr concentrations increased in all organs within 24 days of exposure, the highest level being in kidney, followed by intestine. For HML and EPF, Cr concentrations were increased during early exposure and back to normalize near end of exposure. During exposure, Cr induced the genomic cells DNA damage of gills and back to normal at day 12 of depuration.
Kata Kunci : krom (Cr); Anodonta woodiana; bioakumulasi; kerusakan DNA genom sel insang; kerang air tawar