Laporkan Masalah

Peran Sosial Paguyuban Sulit Air Sepakat dalam rangka Mengembangkan Institusi Sosial Masyarakat Perantau Asal Nagari Sulit Air Sumatera Barat di Yogyakarta

MUHADI BARTA DAUD, Danang Arif Darmawan, S.Sos, M.Si

2013 | Skripsi | ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Merantau, hingga kini istilah tersebut masih selalu melekat pada penduduk Minangkabau Sumatera barat. Merupakan suatu bentuk tradisi meninggalkan kampung halaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar wilayah Sumatera Barat. Dahulu motivasi masyarakat dalam melakukan tradisi Merantau masih terbatas pada usaha-usaha mencari kehidupan yang layak di wilayah lain istilah singkatnya berdagang, namun seiring perkembangan jaman motivasi mereka kian beragam, mulai dari berdagang, mencari pendidikan yang lebih baik, bekerja pada sector formal maupun non-formal. Di Yogyakarta sendiri perantau-perantau asal Sumatera Barat sendiri terbilang cukup banyak dan merata hampir di seluruh wilayah pusat Yogyakarta hingga wilayah paling sudut sekalipun. Untuk mempertahan eksistensi etnis mereka di wilayah perantauan, beberapa dari mereka ada yang membentuk sebuah organasasi sosial kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah Paguyuban. Paguyuban Sulit Air Sepakat atau disingkat “SAS” merupakan salah satu dari sekian banyak paguyuban etnis Minangkabau yang berada di wilayah Yogyakarta. Berpijak dari realitas tersebut maka sesungguhnya penelitian ini ingin menjawab pertanyaan, Bagaimana peran sosial paguyuban Sulit Air Sepakat dalam rangka mengembangkan Institusi Sosial masyarakat perantau asal Nagari Sulit Air Sumatera Barat di Yogyakarta. Dengan menggunakan metode penelitian deskritif kualitatif diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran fenomena di lapangan secara utuh atau Holistic. Penelitian ini mengambil lokasi di wisma Gunung Merah di wilayah Yogyakarta, tepatnya berada di jalan Hasil penelitian ini secara umum menjelaskan bahwa peran paguyuban Sulit Air Sepakat merupakan sebuah bentuk usaha dalam mempersatukan seluruh warga Sulit Air yang berada di wilayah perantauan, menjaga keutuhan masyarakat perantau Sulit Air dan juga sebagai kontrol sosial “social control”. Hal tersebut di wujudkan dengan memberikan sebuah ruang, waktu dan tempat untuk berkumpul dan juga beberapa aktifitas sosial paguyuban seperti: arisan, pengajian, family gathering, serta usaha-usaha dalam mensejahterakan ekonomi masyarakat melalui kegiatan Koperasi. Selain dari itu Paguyuban Sulit Air Sepakat ini juga memiliki tujuan dan cita-cita yang sangat mulia, yaitu menuju Sulit Air Jaya dalam artian membangun di tanah Rantau (wilayah asal) dan juga di Perantauan. Dibentuknya Paguyuban Sulit Air Sepakat khususnya di wilayah Yogyakarta selama ini telah cukup banyak membantu masyarakat perantau dalam meningkatkan rasa solidaritas sesama warga. Hal ini dapat di lihat dari tingginya tingkat partisipasi warga dalam mengikuti kegiatan-kegiatan rutin yang di agendakan oleh paguyuban itu sendiri. Namun jika dilihat dari program-program serta kebijakan-kebijakan yang di susun masih banyak yang belum di laksanakan secara optimal, hal tersebut menurut penulis agak di sayangkan mengingat bahwa Paguyuban Sulit Air Sepakat di Yogyakarta ini memiliki banyak sumber daya manusia yang baik dengan tingkat intelegensi yang tinggi serta sarjana-sarjana yang hampir ada di seluruh disiplin ilmu. Agak di sayangkan jika program-program yang dijalankan lebih bersifat monoton dan tidak ada perkembangan secara signifikan.

Merantau tradition, until now the term is always attached to the residents of western Sumatra Minangkabau . Is a form of tradition left their homeland to seek a better life outside of West Sumatra . In the past people's motivation in doing Merantau tradition is still limited to businesses looking for a decent life in other areas for short term trade , but as the development time of their motivations increasingly diverse , ranging from trade , looking for a better education , work in the formal sector and non - formal . In Yogyakarta immigrants - emigrants from West Sumatra itself is quite a lot and almost evenly distributed throughout the central region of Yogyakarta to the corner of the territory though. To maintain their ethnic existence in the overseas territories , some of them have formed a social organization or known as the Community. Community of “Sulit Air Sepakat” or abbreviated \\" SAS \\" is one of the many ethnic Minangkabau community located in the Yogyakarta area . Based on the reality of this research then surely want to answer the question , What is the role of social Community “Sulit Air Sepakat” Social Institutions in order to develop the community of origin immigrants “Nagari Sulit Air” West Sumatra in Yogyakarta. By using descriptive qualitative research methods expected results of this study can provide an overview of the phenomenon in the field as a whole or Holistic . This study took place in the house in the Wisma Gunung Merah region of Yogyakarta , precisely in Urip Sumoharjo No. 51 kecamatan Gondokusuman. The results of this researh generally explained that the role of community “Sulit Air Sepakat” is a form of business in the “Sulit Air” to unite all citizens residing in the colony , keeping the integrity of “Sulit Air” nomads society and also as a social control \\" social control \\". This is embodied by providing a space , time and place to get together and also some community social activities such as : social gathering , study , family gathering , as well as efforts in the economic welfare of the community through cooperative activities . Aside from the Society of “Sulit Air” Agreed also have goals and aspirations that very noble , ie towards Jaya 's “Sulit Air” build up in the soil in the sense Overseas ( region of origin ) and also in the overseas . The establishment of the Community of “Sulit Air Sepakat”, especially in the area of Yogyakarta have been quite a lot to help people nomads in improving the sense of solidarity among citizens . It can be seen from the high level of citizen participation in following routine activities in agenda by the community itself. However, if viewed from the programs and policies in flats are still many who have not been carried out optimally , according to the author it is somewhat regrettable given that “Sulit Air Sepakat” Community in Yogyakarta has plenty of good human resources with the level of intelligence that high and graduates who are almost in all disciplines . Somewhat regrettable if the programs run more monotonous and there is no significant progress .

Kata Kunci : Peranan Sosial, Institusi Sosial, Social Control


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.