ANALISIS PENGARUH KECEPATAN KAPAL TERHADAP UKURAN KEDALAMAN DAN POSISI MENGGUNAKAN ALAT SINGLEBEAM ECHOSOUNDER

PEGA AJI SITAMA, Ir. Hadiman M.Sc.,

2014 | Skripsi | TEKNIK GEODESI

Tinjauan penelitian ini berkaitan tentang pengukuran titik perum dengan menggunakan alat sounding (Singlebeam Echosounder), yaitu adanya suatu faktor yang menyebabkan kesalahan pada hasil pengukuran. Faktor tersebut adalah kecepatan kapal yang membawa alat pemeruman. Secara teori, kecepatan kapal akan menghasilkan suatu kerangka acuan yang berbeda dengan kerangka acuan diam. Hal itu menyebabkan adanya kesalahan dalam proses pengukuran besaran koordinat (X, Y) dan kedalaman (≉h), dengan model koreksi mengikuti teori tentang gerak relatif sesuai dengan konsep transformasi Galilleo. , Perbedaan nilai besaran antar kerangka acuan akibat pengaruh kecepatan dianggap sebagai bentuk kesalahan yang harus dikoreksikan agar nilai ukuran tersebut sesuai dengan nilai kerangka acuan bumi (diam), karena dalam konsep pemetaan data yang dipakai harus sesuai dengan pengamat yang diam terhadap bumi. Akan tetapi secara statistik belum tentu kesalahan tersebut secara signifikan menunjukkan adanya perbedaan nilai besaran. Karena dalam pengujian ini juga bergantung terhadap nilai standar deviasi tiap besaran yang diuji tingkat kesalahannya. Proses pengujian statistik dilakukan untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan tentang besarnya nilai kesalahan akibat kecepatan apakah dapat diterima atau tidak berdasarkan hubungannya dengan standar deviasi masing-masing besaran tadi. Yaitu hipotesis nol yang menyatakan adanya pengaruh kecepatan kapal terhadap hasil ukuran. Penerimaan hipotesis pengujian berbanding lurus dengan besarnya nilai kesalahan dan berbanding terbalik dengan standar deviasi. Semakin besar kesalahan akibat faktor kecepatan, maka kemungkinan hipotesis nol diterima akan makin besar. Sebaliknya makin besar nilai standar deviasi ukuran, maka makin kecil kemungkinan hipotesis nol untuk diterima. menyatakan bahwa secara statistik Kesimpulan yang diperoleh penelitian ini kecepatan kapal di bawah 7 knot (SNI 7646:2010) tidak mempengaruhi hasil pengukuran atau dengan kata lain hipotesis nol ditolak, penyebabnya adalah nilai standar deviasi yang terlalu besar dibanding nilai kesalahannya. Hal tersebut juga dibuktikan dari nilai besaran koordinat ukuran dan koordinat terkoreksi yang diplotting dan digambar konturnya, secara visual pada skala yang diatur 1:7500 tidak tampak adanya perbedaan posisi maupun pola garis kontur. Dari sisi analisa terhadap nilai kesalahannya, penyebabnya adalah faktor kecepatan itu sendiri dan faktor nilai kedalaman yang diukur.

The review of these studies was related about measurements for bathimetric acquisition data using Singlebeam Echosounder, that is existence a factor cause of the error for the measurement results. That factor is the velocity of the ship that brought the Echosounder tool. Theor tically, the ship velocity will create a different reference frame from the motionless reference frame. It causes an error on the measurement of coordinates and depth scale, the correction model will appropriate with the theory of relative motion in accordance the concept of Galillean transformation. The difference scale value between the reference frames cause the velocity effect is asumption as a form of error which must be correct, so that the measured value will equal with the value from the earth reference frame (motionless), because in the concept of mapping must be used data which appropriate with the observer on the earth reference frame. However, statistically these errors do not sure indicate a significant difference value of the scale. Because in this test also depends by the value of the standard deviation for each scale were tested its error rate. The process of statistical testing is conduct to determine and answer questions about the error rate of ship velocity whether acceptable or not, based on its related with the standard deviation of each scale. The zero hypothesis say that ship velocity affect the result of measurement. Conclusion of this study was claimed that statistically the ship velocity under 7 knot (SNI 7646:2010) is not affect the measurement results, or in other words, the zero hypothesis is rejected, because the standard deviation value is so large if compared with the value of error. It is also evident from the value of the measured coordinates and the value of corrected coordinates which plotting and then drawn the contours, visually on a setting scale of 1:7500 does not look any different positions coordinates and also its contour lines. The result of the errors value analysis was claimed that the cause is the speed factor and measured depth values factor.

Kata Kunci : kecepatan kapal, kerangka acuan, kesalahan ukuran, koreksi kecepatan