Laporkan Masalah

PEMODELAN PASANG SURUT PERAIRAN PULAU JAWA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK TIDAL MODEL DRIVER DAN MODEL PASUT GLOBAL TPXO 7.1

RESTU KHOERUL UMAM, Abdul Basith, S.T., M.Si., Ph. D.

2014 | Skripsi | TEKNIK GEODESI

Informasi pasang surut (pasut) laut sangat diperlukan bagi Indonesia sebagai negara dengan perairan laut yang besar. Informasi pasut pada umumnya diperoleh dari stasiun-stasiun pasut yang jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan total panjang garis pantai di Indonesia dan umumnya terletak di pelabuhan-pelabuhan. Cara lain untuk mendapatkan informasi pasut adalah menggunakan model pasut global yang dapat memodelkan pasut di lokasi manapun di perairan laut dunia. Salah satu model pasut yang tersedia adalah model pasut global yang dikembangkan pada tahun 2003 oleh Oregon State University (OSU), Amerika Serikat, yaitu model pasut global TPXO 7.1 yang mengasimilasikan data altimetri dari TOPEX/Poseidon dan metode inversi. Model TPXO 7.1 dapat dijalankan dengan perangkat lunak Tidal Model Driver (TMD). TMD dapat digunakan untuk melakukan ekstraksi konstanta pasut serta melakukan prediksi ketinggian pasut di permukaan laut dari model pasut. Penelitian dimaksudkan untuk menggali kemampuan TMD dalam memodelkan pasut perairan Pulau Jawa dengan model TPXO 7.1, serta mengetahui keakuratan data yang dihasilkan oleh model tersebut. Penelitian meliputi prediksi elevasi pasut serta ekstraksi konstanta pasut pada beberapa lokasi perairan di Pulau Jawa menggunakan model TPXO 7.1 dan perangkat lunak TMD. Data keluarandari modelyang berupa data elevasi pasut dan konstanta pasut kemudian dibandingkan dengan data pengamatan untuk menguji kualitas data. Data pengamatan yang dimaksud adalah data elevasi pasut dari International Oceanography Comission (IOC) dan data konstanta pasut dari Dinas Hidro-Oseanografi (DISHIDROS). Analisis dilakukan dengan cara membandingkan nilai elevasi pasut hasil prediksi model dengan data IOC dan menghitung nilai RMSE-nya (Root Mean Square Error). Langkah serupa diterapkan untuk evaluasi data konstanta pasut hasil ekstraksi model dengan data pembanding dari DISHIDROS. Hasil penelitian menunjukkan data elevasi hasil prediksi model mendekati data elevasi hasil pengamatan IOC dengan rerata nilai RMSEyang relatif kecil, yaitu sebesar 0,105 m. Adapun perbandingan data konstanta pasut hasil ekstraksi dari model dengan data konstanta pasut hasil pengamatan DISHIDROS menunjukkan rerata nilai RMSE amplitudo yang cukup kecil, yaitu sebesar 4,067 cm, sedangkan rerata nilai RMSE fase yang dihasilkan cukup besar, yaitu sebesar 42,2470.

Ocean tidal information is very important for Indonesia as a country with the wide marine waters. Tidal information is generally obtained out of the tide stations that their number are relatively smaller compared with the total length of shoreline in Indonesia and are generally located in ports. Another way to get the tidal information is using global tide models that can model the tides at any location in the world ocean waters. One of the available tide models is a global tide models developed in 2003 by Oregon State University (OSU), United States, namely the global tide models TPXO 7.1 that is assimilating altimetry data from TOPEX/Poseidon and inversion methods. TPXO 7.1 models can be run with the software Tidal Model Driver (TMD). TMD can be used to extract the tidal constants and to predict the height of tide at sea level from tide models. The research is intended to explore the potential of TMD in modeling tidal waters of the island of Java with TPXO 7.1 models and determine the accuracy of the data generated by the model. Research includes prediction of tidal elevation and extraction constants of tidal waters at several locations on the island of Java, using models TPXO 7.1and software TMD. The output data from the model which are tidal elevation and tidal constants data then compared with the observational data to test the quality of the data. Observational data is the tidal elevation data from the International Oceanography Commission (IOC) and the tidal constants data from Dinas Hidro-Oseanografi (DISHIDROS). Analysis is done by comparing the tidal elevation data predicted by models with the tidal elevation data obtained by IOC and calculate the value of RMSE(Root Mean Square Error). Similar step applied to evaluatethe tidal constant data extracted bymodel with comparable data from DISHIDROS . The results showed that the elevation data predicted by model are close to the elevation data observed byIOC with a relatively small mean value of RMSE, amounting to 0,105 m. The comparison of the data of tidal constants data extracted from the model with a constant tidal observed by DISHIDROS shows the mean of amplitude RMSE values are quite small, that is equal to 4.067 cm, while the mean value of phase RMSE is quite large, amounting to 42.247o.

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.