PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI AGREGAT PENGGANTI PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC)
SELVI YASRA, Dr. Ir. Latief Budi Supama, M.Sc.
2014 | Skripsi | TEKNIK SIPILPenggunaan material recycle untuk digunakan dalam campuran lapis perkerasan jalan di Indonesia masih belum umum, namun sudah mulai banyak digunakan. Melihat dari fenomena di atas maka perlu untuk melakukan pemanfaatan kembali material bekas bongkaran bangunan atau puing-puing sebagai solusi pemanfaatan limbah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja agregat limbah beton dalam menggantikan agregat batuan sebagai bahan perkerasan jalan pada campuran AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan limbah beton yang lolos saringan ¾†dan tertahan saringan ½†serta yang lolos saringan ½†tertahan saringan ⅜†dengan variasi kadar limbah beton 0%, 70%, dan 100% terhadap volume agregat kasar. Penelitian diawali dengan meneliti karakteristik beton dan agregat yang akan digunakan dan kemudian dilanjutkan dengan membuat rancangan gradasi campuran. Pengujian dilakukan dengan metode Marshall, dengan membandingkan nilai-nilai Marshall properties dengan Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Edisi 2010 (revisi 1) Divisi 6 untuk campuran AC-BC dimana parameter yang diuji adalah karakteristik volumetrik (densitas, VMA, VFWA, dan VITM) serta karakteristik Marshall (stabilitas, flow, dan MQ). Selain itu ketahanan perkerasan terhadap air diukur dengan nilai Retained Marshall Stability (RMS) pada setiap variasi melalui perendaman standar dan 24 jam untuk benda uji pada Kadar Aspal Optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah beton yang digunakan mempunyai nilai abrasi 31,25% dimana sudah memenuhi spesifikasi. Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk variasi kadar limbah beton 0%, 70%, dan 100% secara berturut-turut adalah 6%, 6,7% dan 7,8%. Ditinjau dari seluruh kriteria, variasi limbah beton 0% memiliki nilai tertinggi pada nilai stabilitas (1800 kg) dan MQ (559 kg/mm), untuk variasi limbah beton 70% memiliki nilai tertinggi pada nilai RMS (96,96%), dan variasi 100% memiliki nilai tertinggi pada nilai flow (3,6 mm). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa limbah beton dengan variasi 70% dan 100% dapat digunakan sebagai agregat kasar pengganti untuk agregat lolos saringan ¾†dan tertahan saringan ½†serta yang lolos saringan ½†tertahan saringan ⅜†karena nilai volumetrik, Marshall, dan RMS memenuhi spesifikasi yang disyaratkan pada Spesifikasi Umum 2010 Revisi (1) Bina Marga.
-
Kata Kunci : limbah beton, AC-BC, Marshall.