IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU DAYA HIDUP (LIVABILITY) RUANG JALAN KEMASAN YOGYAKARTA
AKHMAD FAIS FAUZI, Ir. Didik Kristiadi, MLA., MAUD.
2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKeberadaan jalan sebagai tempat untuk melakukan beragam aktivitas menjadi isu penting saat ini. Terutama setelah muncul kesadaran bahwa dalam beberapa dekade terakhir, jalan-jalan di berbagai kota di dunia didominasi kendaraan bermotor daripada aktivitas manusia. Padahal, aktivitas manusia di jalan merupakan penentu kota tersebut hidup atau tidak. Hal ini seperti yang telah dikemukakan oleh Jacobs (1961), jika terdapat banyak aktivitas manusia di jalanjalan yang ada di kota, maka kota tersebut akan hidup dan menarik. Begitupun sebaliknya, jika jalan-jalan yang ada di kota tidak terdapat aktivitas, maka kota tersebut akan hampa dan menjemukan. Belajar dari kegagalan tersebut, kini berbagai kota di dunia berlombalomba menciptakan jalan yang memiliki beragam aktivitas manusia melalui konsep livable street. Konsep ini berfokus untuk memunculkan beragam aktivitas di jalan dengan meningkatkan kenyamanan dan keamanan skala manusia. Mengingat pentingnya daya hidup suatu jalan, penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi faktor penentu daya hidup (livability) jalan. Adapun lokasi penelitian ini adalah Jalan Kemasan, salah satu jalan di Kota Yogyakarta yang memiliki daya hidup (livability) yang dicerminkan dari banyaknya keragaman aktivitas manusia. Daya hidup ruang Jalan Kemasan ini dikarenakan adanya faktor eksternal dan dan faktor internal. Faktor eksternal berkaitan dengan faktor-faktor di luar Jalan Kemasan yang mempengaruhi daya hidup Jalan Kemasan. Sedangkan faktor internal berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi daya hidup Jalan Kemasan yang berasal dari elemen-elemen di ruang Jalan Kemasan itu sendiri. Faktor internal inilah yang menjadi fokus penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan daya hidup Jalan Kemasan. Penelitian ini menggunakan metode deduktif dengan analisis kualitatif. Faktorfaktor penentu daya hidup atau variabel amatan diturunkan dari teori livable street, kemudian dilakukan pengujian di Jalan Kemasan. Identifikasi dilakukan dengan cara overlay spot paling berdaya hidup di Jalan Kemasan dengan variabel amatan. Dengan analisis keterkaitan tersebut dapat ditemukan faktor-faktor yang menentukan daya hidup Jalan Kemasan.
The existence of the street as a place to do variety of activities is an important issue at this time. Especially after a realization that in recent decades, the streets in various cities in the world were dominated by motor vehicles than human activities. Besides, human activity on the streets acts as a key to determine city’s livability. It is as noted by Jacobs (1961) that if a lot of human activity happens on the city streets, then the city will be alive and interesting. And, if there is no activity in the city streets, then the city will be empty and dull. Learning from these failures, many cities in the world are now competing to create streets that have a variety of human activities through the concept of livable street. The concept is to bring a variety of activities focused on the road by improving the comfort and human security. Given the importance of street livability, this study aims to determine the factor of streets livability. The location of this research is the Jalan Kemasan, one of the livable streets in Yogyakarta, which reflected in the diversity of many human activities. Livability of Jalan Kemasan is affected by external factors and internal factors. External factors are related to outside factors that influence livability of Jalan Kemasan. While internal factors are related to the factors influencing Jalan Kemasan own elements that affect it’s livability. Internal factors here are the focus of research, which is to identify the factors that determine livablity of Jalan Kemasan. This research uses deductive methods with qualitative analysis. Observation variables derived from livable streets theory, which later will be verified at Jalan Kemasan itself. Overlaying the most livable spot in the Jalan Kemasan with observation variables is done to identify those variables. And later, linkage analysis used to found the factors that determine livability of Jalan Kemasan.
Kata Kunci : daya hidup, ruang jalan, keragaman aktivitas, jalan yang berdaya hidup.