STUDI KOMPARATIF DAYA SAING CABAI MERAH LAHAN PASIR PANTAI DENGAN SAWAH DI KABUPATEN BANTUL

ALI HASYIM AL ROSYID, Dr. Ir. Slamet Hartono, M.Sc

2014 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Penelitian ini dilaksanakan pada dua tipe lahan yang berbeda, yaitu lahan pasir dan sawah di Kecamatan Sanden dan Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis dampak tipe lahan usahatani cabai merah terhadap daya saing komoditas cabai merah di Kabupaten Bantul melalui keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing cabai merah di Kabupaten Bantul. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif sedangkan alat yang digunakan untuk menganalisis daya saing adalah Policy Analysis Matrix (PAM) dan alat yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) usahatani cabai merah di Kabupaten Bantul menguntungkan secara finansial dan secara ekonomi, baik di lahan pasir pantai maupun di lahan sawah, baik di musim tanam pertama maupun musim tanam kedua. (2) komoditas cabai merah yang ditanam di lahan sawah dan di lahan pasir pantai menghasilkan nilai Private Cost Ratio (PCR) dan Domestic Resource Cost Ratio (DRCR) lebih kecil dari satu, hal ini menunjukkan bahwa usahatani cabai merah di kedua jenis lahan memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. (3) usahatani cabai merah di lahan sawah memiliki daya saing (keunggulan kompetitif dan komparatif) yang lebih tinggi dibanding usahatani cabai merah di lahan pasir pantai. (4) dampak dari tidak adanya kebijakan pemerintah pada output terhadap usahatani cabai merah menyebabkan petani cabai merah di Kabupaten Bantul menerima harga privat output lebih kecil dari harga sosialnya. (5) kebijakan pemerintah pada input menunjukkan bahwa pemerintah memberikan subsidi atas input tradable dan input non tradable (6) Faktor-faktor daya saing yang berpengaruh negatif terhadap nilai PCR cabai merah pada musim tanam 1 dan 2 adalah luas lahan dan umur petani, sedangkan faktor yang berpengaruh negatif terhadap nilai DRCR adalah luas lahan pada musim tanam 1 dan luas lahan dan umur petani pada musim tanam 2.

This research was held on the sandy and paddy field in Sanden and Kretek Sub-District, Bantul District. The aims of this research were to (1) analyze the effect of land type that used for red chili farming to the competitive and comparative advantage of red chili farming in Bantul (2) determine the factors that influence competitiveness of red chili in Bantul. The basic method of this research was descriptive method and the instrument used to analyze the competitiveness was Policy Analysis Matrix (PAM) and the equipment used for analyzing the factors that influencing the competitiveness is linier regression analysis. The result showed that (1) red chili farming in Bantul was financially and economically profitable, operating on the sandy or on the paddy field, and in the first crop season or second crop season. (2) Value of Private Cost Ratio (PCR) and Domestic Resource Cost Ratio (DRCR) red chili farming were smaller than one, it indicated that red chili farming in both type of land have comparative and competitive advantage. (3) Red chili farming on the paddy field had higher competitiveness (competitive and comparative advantage) than red chili farming that was operating on the sandy land. (4) The impact of absences of governmental policy in output for the red chili farming was resulting the farmer received lower private-output price than the social output price. (5) The existance of the governmental policy in the input showed that government subsidized for tradable input and non-tradable input. (6) Competitiveness factors that resulting negative impacts on the red chili’s PCR value on the first and second crop season were land acreage and farmers’ age, and the competitiveness factors that resulting negative impacts on the red chili’s DRCR value were land acreage in the first crop season, whereas land acreage, and the farmers’ age in the second crop season.

Kata Kunci : Cabai Merah, Keunggulan Kompetitif, Keunggulan Komparatif, Lahan Pasir, Sawah.