Laporkan Masalah

STUDI KARAKTERISASI BATUAN BEKU DAN EVOLUSI MAGMA DI DAERAH RUWAI, PEGUNUNGAN SCHWANER, KABUPATEN LAMANDAU, KALIMANTAN TENGAH

MUHAMMAD ILHAM N.A, Dr. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc.

2013 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Penelitian ini berlokasi di Daerah Ruwai, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Tumbangmanjul lokasi ini penelitian tersusun oleh Formasi Tonalit Sepauk, Formasi Granit Sukadana, dan Formasi Batuan Gunungapi Kerabai. Namun berdasarkan hasil kegiatan eksplorasi yang dilakukan beberapa tahun terakhir, pada daerah ini ditemukan intrusi-intrusi batuan beku yang tidak terpetakan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan 14 sampel batuan. Sampel tersebut dianalisa dengan analisa petrografi dan analisa geokimia XRF dan ICP-MS. Keseluruhan sampel tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan beberapa metode klasifikasi, seperti: klasifikasi tektonik batuan granitoid, klasifikasi granitoid SIAM, klasifikasi TAS, klasifikasi afinitas batuan, klasifikasi tektonik batuan beku, dan diagram spider plot. Dengan menggunakan keseluruhan analisa tersebut, didapatkan hasil penelitian berupa rangkaian evolusi magma. Evolusi magma daerah penelitian dimulai pada Kapur Awal hingga Kapur Akhir saat terbentuk kelompok batuan granit akibat proses tumbukan kerak benua Pulau Kalimantan dengan kerak samudera yang membawa mikrokontinen. Hal tersebut ditandai dengan hasil analisa geokimia yang menunjukkan kelompok batuan granit terbentuk pada tektonik WPG dan merupakan granitoid tipe I. Evoluasi magma dilanjutkan pada Kapur Akhir hingga Tersier Awal terbentuk tubuh intrusi diorit yang terbentuk akibat diferensiasi magma pada zona penunjaman sehingga menghasilkan magma intermediet. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil analisa geokimia yang menunjukkan kelompok batuan diorit terbentuk pada zona subduksi dengan jenis granitoid tipe I. Lalu setelah Tersier Awal terbentuk intrusi-intrusi dolerit dan basalt dengan sifat calcalkaline yang menunjukkan batuan terbentuk pada zona subduksi. Kelompok batuan yang terakhir dan termuda terbentuk intrusi andesit di daerah penelitian dengan ditunjukkan dari hasil analisa geokimia bahwa kelompok andesit bersifat calc-alkaline yang terbentuk pada zona subduksi.

The study area is located at Ruwai, Lamandau District, Central Kalimantan Province. Based on the Regional Geology Map Sheet Tumbangmanjul (Margono, et al., 1995) is the location of the study is composed of Tonalite Sepauk Formation, Formation Sukadana Granite, and Volcanic Rock Formation Kerabai. However, based on the results of exploration activities conducted last few years (Ayson, 1997; and Wicaksana, 2012), are found in this area of igneous intrusions that are not mapped previously. This study used 14 rock samples. Those samples were analyzed by petrographic analysis and geochemical analysis of XRF and ICP-MS. By using the overall analysis, the research results obtained in the form of a series of magma evolution. Evolution of magma of research area began in the Early Cretaceous to Late Cretaceous when granitic rocks group formed as a result of the collision of Borneo Island continental crust by oceanic crust that brings microcontinent. It is showed by geochemical analysis results that granite rock group, as I-type granitoid, formed in WPG tectonic setting. Evolution of magma continued in the Late Cretaceous to Early Tertiary, diorite intrusion formed by magma differentiation in subduction zone. It is shown from the results of geochemical analysis indicates diorite rock group formed in a subduction zone with I-type granitoid. Then at early Tertiary, calc-alkaline basalt and dolerite intrusionformed at subduction zones . and then the last and youngest is andesite intrusions. Results of geochemical analysis indicated that groups are calc - alkaline andesite that formed at subduction zones.

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.