KARAKTERISASI ENDAPAN MAAR RANU SEGARAN DAN ASOSIASI DENGAN PEMBENTUKAN MATA AIR PANAS DI KECAMATAN TIRIS, KABUPATEN PROBOLINGGO, PROVINSI JAWA TIMUR

NIKEN ANGGA RUKMINI, Dr. Agung Harijoko, S.T., M.Eng.

2014 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Ranu Segaran merupakan salah satu maar di wilayah Kompleks Gunung Api Lamongan, secara administratif berada di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Manifestasi hidrotermal berupa mata air panas muncul dari beberapa titik pada Kali Pekalen yang berlokasi di sebelah barat Ranu Segaran. Ranu Segaran sendiri diapit oleh Gunung Lamongan dan Gunung Argapura. Fakta ini kemudian dijadikan sebagai dasar penelitian, yaitu apakah sumber panas sistem hidrotermal berasal dari Gunung Lamongan atau Gunung Argapura. Studi endapan mineral menunjukkan ada keterkaitan antara endapan maar dengan sistem hidrotermal. Berdasarkan teori tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa apabila di lapangan ditemukan batuan yang belum teralterasi, maka sumber panas sistem hidrotermal dan sumber panas maar adalah sumber panas yang sama, sedangkan apabila ditemukan batuan yang telah teralterasi di lapangan, maka sumber panas maar dan sumber panas sistem hidrotermal adalah sumber panas yang berbeda. Pemilihan Ranu Segaran sebagai daerah penelitian didasarkan pada kedekatan jarak antara mata air panas dengan Ranu Segaran. Penelitian dilakukan melalui observasi kondisi geologi di lapangan dengan ditunjang oleh pustaka milik Carn (2000) serta data kimia oleh Indarto et al. (2012). Setelah analisis data lapangan dan pustaka, analisis lain yang dilakukan adalah analisis petrografi, granulometri, dan XRD. Hasil dari penelitian ini adalah secara stratigrafi, daerah penelitian tersusun oleh Satuan Basalt Porfiri Segaran, Satuan Tuff Piroklastik Segaran dan Satuan Tuff Piroklastik Betok. Kondisi hidrotermal Tiris ditunjukkan oleh keterdapatan manifestasi mata air panas tipe bikarbonat (HCO3 1374,25–1773,99 mg/l) dan endapan travertin (aragonit). Sistem hidrotermal Tiris terbentuk setelah maar Ranu Segaran terbentuk. Maar Ranu Segaran terbentuk akibat adanya intrusi magma terhadap sistem air dingin (sistem hidrologi).

Ranu Segaran is one of the Lamongan Volcanic Field’s water-filled maar, located in Tiris Sub-district, Probolinggo District, East Java Province. Several hot-springs as a form of hydrothermal manifestation were found alongside Kali Pekalen, a few hundred meters to the west from Ranu Segaran. Ranu Segaran itself is flanked by Gunung Lamongan on the west and Gunung Argapura on the east, on which the latter is an explored geothermal field owned by PT. Pertamina Geothermal Energy. This fact was then used as the basis of the research, whether the hydrothermal system’s heat source was from Gunung Lamongan or Gunung Argapura. Mineral deposit studies shows that there is a correlation between hydrothermal system and maar deposit. Based on this theory assumptions were made, that if fresh-non-altered rocks are found on the field, it would mean that hydrothermal system’s heat source and maar’s heat source came from the same magma, whereas if altered rocks are found on the field, that would mean hydrothermal system’s heat source and maar’s heat source came from different magmas. Ranu Segaran was chosen as research field based on its spatial proximity with hot springs on Kali Pekalen. Research was first conducted by observing geological features on research field with the support of some literature studies mostly from Carn (2000) and chemistry data by Indarto et al. (2012). After field checking was done, the next step is petrography, grain size, and XRD analysis. The result of this research is that stratigraphically, research field consists of Segaran Porphyry Basalt Unit Segaran Pyroclastic Tuff Unit, and Betok Pyroclastic Tuff. As for Tiris hydrothermal manifestation is shown by hot springs bicarbonate type (HCO3 1374,25–1773,99 mg/l) and carbonate sinter (aragonite). Tiris’ hydrothermal system was formed after Ranu Segaran maar was formed. Ranu Segaran itself was interpreted as formed after a small body of magma intruded cold water system (hydrology system). The same magma then formed a hydrothermal system by heating the aquifer that was composed by volcanic rocks. This hydrothermal system then moved out to the surface by passing through weak zones along Kali Pekalen fracture.

Kata Kunci : -