ANALISIS PENGARUH KONTINGENSI N-1 PEMBANGKIT TERHADAP KONDISI PROFIL TEGANGAN BUSBAR 150 KV SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA BERBASIS INDEKS-TEGANGAN

MUHAMMAD RISKY MIRWANDHANA, Ir. Tiyono, M.T.

2013 | Skripsi | TEKNIK ELEKTRO

Sistem kelistrikan Sumatera bagian Utara adalah sistem yang termasuk dalam kategori krisis pasokan daya sesuai RUPTL PT. PLN 2012-2021. Hal ini tentu saja menggambarkan keadaan operasi sistem tenaga listrik di daerah tersebut sangat buruk saat keadaan normal dan juga saat kondisi kontingensi salah satu komponen berupa pembangkit. Salah satu efek buruknya adalah profil tegangan bus Dalam menganalisis pengaruh kontingensi N-1 pembangkit terhadap profil tegangan bus, perlu diketahui kondisi operasi sistem Sumatera bagian Utara saat keadaan normal dan saat kontingensi N-1 pembangkit dengan melakukan simulasi power flow saat kondis normal dan saat kondisi lepasnya generator. Setelah hasil simulasi aliran daya, maka perhitungan indeks-tegangan dapat diketahui. Dari hasil simulasi, diperoleh bahwa lepasnya pembangkit Inalum akan memberikan profil tegangan di bawah standar terhad bus Aek Kanopa, Kisaran, dan Rantau Prapat. Hal ini dikarenkan karena ketiga bus tersebut memiliki saluran yang panjang dengan generator saat generator Inalum terlepas dari sistem. Pembangkit Inalum memiliki nilai indeks-tegangan diatas 1, yaitu sebesar 10,15. Hasil ini tentu membuktikan bahwa dengan nilai indeks tersebut, Inalum akan memberikan efek tegangan yang buruk pada bus apabila terlepas dari sistem.

Northern Sumatera power system is categorized crisis of supply according to RUPTL PLN (Persero) 2012-2021. It pictured that the power system operation in this area is very poor in normal and contingency condition for a component such as a generator. One among all poor effect is voltage profile. During analysis the effect of N-1 contingency for generator against the busses voltage, normal operation condition and N-1 contingency condition of generator need to be known by doing power flow simulation in normal condition and N-1 contingency condition. When the power flow results are known, then the calculation of voltage index can be determined. From simulation, when Inalum generator is out from system, it will give the bus voltage value under the allowable standard in 3 bus such as: Aek Kanopan, Kisaran, and Rantau Prapat. The voltage values are below the nominal voltage. It is because the bus has long feeder to other generator , so it will cause the voltage drop in transmission line is high. Inalum generator has voltage-index above 1, with the value 10,15. This value proves that Inalum will give poor effect when it outs from system.

Kata Kunci : bus, kontingensi N-1, aliran daya, indeks-tegangan.