ANALISA BIAYA SATUAN PELAYANAN (UNIT COST) DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) SEBAGAI PEMBANDING JASA SARANA TARIF PELAYANAN ENDOSKOPI STUDI PADA RSUD KOTA YOGYAKARTA

Lilla Eryani, Dr. Fahmi Radhi, M.A.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Menurut Undang–Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang perumahsakitan menyatakan bahwa Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan BLUD. BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat atas jasa layanan yang diberikan dalam bentuk tarif . Jasa sarana tarif Endoskopi sejak ditetapkan belum pernah diteliti kembali apakah dapat mencukupi biaya operasional dan investasi yang telah dikeluarkan. Tujuan : Mengidentifikasi unit cost pelayanan Endoskopi berdasarkan aktivitas yang telah berlangsung selama ini. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi kasus, analisis data menggunakan metode kuantitatif. Lokasi penelitian di RSUD Kota Yogyakarta. Variabel bebasnya adalah sumber daya, jasa sarana tarif rumah sakit sedangkan variabel terikatnya adalah unit cost. Instrumen penelitian ini adalah penghitungan unit cost dengan metode ABC. Hasil Penelitian : Hasil perhitungan unit cost diagnostik Esofago-gastroduodenoskopi (EGD) Rp.425.841,- terdiri dari biaya langsung Rp.415.948,- dan biaya tidak langsung Rp.9.893. Selisih lebih tinggi dari tarif Rp. 75.841,-. Unit cost tanpa gaji & investasi mempunyai selisih lebih rendah dari tarif Rp.39.839,- .Hasil uji sensitivitas negatif , jika kunjungan pasien naik, maka unit cost akan turun. Posisi prosentase 200 % (pasien 66), unit cost mendekati tarif sebesar Rp. 348.721,- .Sedangkan terapiutik Ligasi Varises Esofagus (LVE) mempunyai unit cost sebesar Rp. 648.025,- terdiri dari biaya langsung Rp.430.384,- dan biaya tidak langsung Rp.217.641,-,selisih lebih tinggi dari tarif Rp. 298.025,-.Unit Cost tanpa gaji & investasi mempunyai selisih lebih tinggi dari tarif Rp.139.339,-. Uji sensitivitas negatif , jika kunjungan pasien naik, maka unit cost akan turun. Pada prosentase 1004 % (11 orang), unit cost Rp. 488.184,- masih diatas tarif. Kesimpulan : Unit cost EGD sebesar Rp.425.841,-,selisih lebih tinggi dari tarif Rp. 75.841,-. Unit cost tanpa gaji & biaya investasi dari tarif mempunyai selisih lebih rendah Rp.39.839,-. Unit cost LVE Rp.648.025 ,-, selisih lebih tinggi dari tarif Rp.298.025,-, unit cost tanpa gaji dan investasi mempunyai selisih lebih tinggi dari tarif Rp. 139.339,. Uji sensitivitas negatif , jika kunjungan pasien naik, maka unit cost akan turun.

Background: According to Law No. 44 of 2009 concerning hospitalization stated that the public hospital managed the Local Government was organized based on the management of BLUD. BLUD can charge the public for services provided in the form of tariff compiled on the basis of the calculation of cost per unit of service.Service means tariff rates since that set has not been investigated.agains whether it can meet operational costs that have been incured. Objective: Identifying unit cost of Endoscopy services based on the activity that has been going. Methode: This research is a descriptive study with case studies, data analysis using quantitative methods. Location of the study in RSUD Yogyakarta. Independent variable is a resource, hospital facility services rates while the dependent variable is unit cost. The research instrument of unit cost calculation the method of Activity-Based Costing. Result and Discussion: The Results of unit cost calculation of diagnostic Esofagogastroduodenoskopi (EGD) IDR.425.841 consists of direct costs IDR.415.948 and indirect costs IDR.9.893. Difference is higher of rates IDR. 75 841. Unit cost without salary & investment have a lower margin of rates IDR.39.839. The sensitivity test results is negative, if the patient visits increases, the unit cost would go down. Percentage of positions 200% (66 patients), the unit cost is approaching a rate of IDR. 348,721. While the terapiutik Ligation Esophageal varices (LEV) has a unit cost of IDR. 648,025 consists of direct costs IDR.430.384, - and indirect costs IDR.217.641 difference higher of rates IDR. 298,025. Units cost without salary and investment has difference higher of rates is IDR. 139,339. The sensitivity test negative ic, if the patient visits increased, then the unit cost would go down. On the percentage of 1004% (11 people), the unit cost is IDR. 488 184 still above the rates. Conclusion: EGD unit cost of IDR.425.841, the difference is higher of rates IDR. 75 841. Unit cost without salary and investment costs has a lower margin adjustment of rates IDR.39.839. LVE unit cost IDR.648.025, difference is higher of rates IDR.298.025, unit cost without salary and investment has difference is higher of rates is IDR. 139,339. The sensitivity test negative , if the patient visits increased, the unit cost would drop.

Kata Kunci : Sumber daya, unit cost dan tarif; Resources, unit cost and tariff