Laporkan Masalah

CITRA TOMOGRAFI GUNUNG API DI JAWA TENGAH BERDASARKAN ANOMALI KECEPATAN GELOMBANG-P

RASYAD MUHAMMAD, Dr. rar. nat Wiwit Suryanto, M.Si.

2014 | Skripsi | GEOFISIKA

Telah dilakukan penelitian tomografi di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya menggunakan metode pasif tomografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampang bawah permukaan lima gunung api di Jawa Tengah (G. Lawu, G. Merapi, G. Ungaran, G. Sumbing, dan G. Slamet) berdasarkan anomali kecepatan gelombang-P. Penelititan ini dilakukan menggunakan data Proyek MERAMEX (Merapi Amphibious Experiment) yang merupakan sistem jaringan seismometer tiga komponen terpadu (menggunakan total 169 stasiun seismik) yang dibangun pada tahun 2004 di Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Pengolahan data dilakukan menggunakan program LOTOS-10 (Local Tomography Software) dengan menentukan parameter model serta melakukan inversi yang menghasilkan citra anomali kecepatan gelombang-P dan gelombang- S dalam deviasi kecepatan (%). Hasil citra yang diperoleh hingga kedalaman 25 km menggunakan data sekunder yaitu hasil picking phase oleh Koulakov, (2007). Dari inversi tomografi, diperoleh citra anomali kecepatan gelombang-P dan S dalam kisaran nilai +10% - (-10%) dan untuk area MLA (Merapi-Lawu Anomaly) memiliki nilai sebesar (-10%). Model distribusi anomali kecepatan gelombang-P bawah permukaan Gunung Lawu, Merapi, Ungaran, Sumbing dan Slamet dijelaskan dalam penampang vertikal berdasarkan kecepatan gelombang-P. Berdasarkan hasil inversi, terlihat di setiap sayatan vertikal menggambarkan pola distribusi kecepatan yang mirip.

Tomographic studies have been conducted in Central Java and the surrounding area using passive tomography. This study aims to determine the subsurface section five volcanoes in Central Java (Mt. Lawu, Mt. Merapi, Mt. Unggaran, Mt. Sumbing, and Mt. Slamet) based on P-wave velocity anomalies. This study was conducted using the data MERAMEX Project (Merapi Amphibious Experiment) which is an integrated three-component seismometer network system (using a total of 169 seismic stations) which was built in 2004 in Central Java, and Yogyakarta. Data processing was performed using a program called Lotos-10 (Local Tomography Software) by define model parameters and perform inversion that produces a image of P-wave and S-wave velocity anomaly deviation in percent (%). The image results obtained up to a depth of 25 km using secondary data that result by picking phase Koulakov, (2007). From tomographic inversion, image of P-and S waves velocity anomalies have range values between +10% and (-10%) and for the MLA’s area (Merapi-Lawu Anomaly) has a value of (-10%). Velocity anomaly distribution model of P-wave beneath Mt. Lawu, Merapi, Unggaran, Sumbing and Slamet described in a vertical cross-section based on P-wave velocity. Based on the inversion results, seen in every vertical incision describe a similar distribution pattern of speed.

Kata Kunci : Tomografi, Jawa Tengah, G. Lawu, G. Merapi, G. Ungaran, G. Sumbing, G. Slamet, Yogyakarta, Proyek MERAMEX, LOTOS-10, MLA, Tomography, Central Java, Mt. Lawu, Mt. Merapi, Mt. Ungaran, Mt. Sumbing, Mt. Slamet, Yogyakarta, MERAMEX project


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.