Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS TANAMAN CEMARA UDANG (Casuarina equisetifolia Linn.) SEBAGAI PEMECAH ANGIN (WINDBREAK) DI KAWASAN LAHAN PASIR PANTAI SAMAS YOGYAKARTA

KEVIN FAJAR P.B.S PELAWI, Prof. Dr. Ir. Muhjidin Mawardi, M.Eng

2014 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi upaya pengendalian angin laut yang diterapkan di lokasi penelitian dengan memanfaatkan tanaman cemara udang (Casuarina equisetifolia Linn.). Penilaian dilakukan berdasarkan efektivitas cemara udang sebagai pemecah angin untuk melindungi lahan terhadap angin laut dan garam. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas tanaman pemecah angin berdasarkan penurunan kecepatan angin dan garam terangkut oleh angin serta perlindungan terhadap kerusakan tanaman. Data kecepatan angin diperoleh dari pengukuran secara langsung menggunakan Anemometer tangan seri AM-4200, berdasarkan variasi waktu yaitu pagi (07.30 WIB), siang (13.00 WIB) dan sore (16.00 WIB). Kadar garam yang terangkut oleh angin diperoleh dari perangkap garam tipe Bagnold. Serta tingkat kerusakan tanaman diperoleh dari pengukuran kondisi tanaman dengan metode Sensus. Efektivitas perlindungan pemecah angin terhadap angin laut bervariasi berdasarkan waktu yaitu pagi (50%), siang (30%) dan sore (40 %). Dengan demikian efektivitas perlindungan pemecah angin terhadap kecepatan angin hanya hingga jarak 15 meter dari pemecah angin. Berdasarkan hubungan kecepatan angin dan kadar garam yang terperangkap diperoleh signifikansi sebesar 91%, dengan demikian tanaman pemecah angin tidak efektif mengendalikan garam yang terbawa oleh angin. Berdasarkan hubungan kecepatan angin dengan tingkat kerusakan tanaman diperoleh signifikansi 95,1% dengan demikian tanaman pemecah angin tidak efektif melindungi tanaman dari kerusakan yang diakibatkan oleh angin.

The purpose of this research is to find out and evaluate of wind breaker with pine trees (Casuarina equisetifolia Linn.) as windbreak. Evaluation is to find out the effectiveness of windbreak with pine trees in reducing the wind speed and control the transported salt by wind as well as the damaged crops caused by the wind. The research was obtained the data of the wind speed using the manual Anemometer AM-4200 with direct measurements, based on variation in time of morning (07.30 a.m.), afternoon (13.00 p.m.), and evening (16.00 p.m.). Levels of salt that are carried by the wind is calculated using the Bagnold salt trap, as well as crops damaged were measured by Census methods. The effectiveness of pine as windbreak could be seen from the wind breaking against the decreased of wind speed in the agricultural area. Analysis was made using the Paired Sample T-Test. Moreover, the effectiveness of windbreak also seen from the relation of wind speed and salt content trapped and the rate of crops damage, by using a linear regreassion curve approach. The result of the research show that windbreak is less effective in reducing the wind speed and transported salt particles by wind as well as the damaged crops caused by the wind. Results of the analysis indicate that the protected areas were up to a distance of 15 meter from trees as windbreak (30% of land area). The relationship between the wind speed and salt content which was trapped having 91% significant, while the relationship between the wind speed and the rate of crops damage was 95.1%.

Kata Kunci : Cemara udang (Casuarina equisetifolia Linn.), pemecah angin (windbreak), lahan pasir pantai, kadar garam, kerusakan tanaman.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.