PERAN TANAMAN PEMATAH ANGIN (WIND BREAK) DALAM PENGENDALIAN KADAR GARAM DI KAWASAN LAHAN PASIR PANTAI SAMAS YOGYAKARTA
WIDAGDYA PRASETYA UTAMA, Prof. Dr. Ir. Muhjidin Mawardi, M. Eng
2014 | Skripsi | TEKNIK PERTANIANTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecepatan angin terhadap kadar garam, faktor atau variabel yang mempengaruhi efektifitas pematah angin dalam mengendalikan kadar garam, dan perubahan sebaran kadar garam di dalam lahan pertanian. Pengukuran kecepatan angin menggunakan alat anemometer tangan digital, variasi waktu yang dilakukan adalah pengukuran pada pagi, siang dan sore hari. Pengukuran kecepatan angin digunakan untuk melihat sebaran angin di daerah lahan pasir pantai. Garam yang terbawa angin diukur di alat perangkap garam dengan menggunakan alat conductivity meter. Pengukuran garam digunakan untuk menentukan tingkat efektivitas pematah angin dalam mengurangi garam yang masuk ke lahan pertanian. Analisis efektivitas pematah angin menggunakan Paired Sample T-Test dan kurva regresi linear untuk mengetahui hubungan antara kecepatan angin dengan garam yang terperangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kadar garam dan kecepatan angin di titik dua pengukuran bibir pantai adalah signifikan dan positif dalam bentuk model linear. Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin besar kecepatan angin maka semakin tinggi pula garam yang terbawa oleh angin. Pematah angin yang diterapkan petani, terlihat kurang efektif dalam mengendalikan kadar garam.
The purposes of this research are to find out the relation of wind speed and salt content, factor or variables that affect the effectiveness of windbreak to controlling salt content, and determine changes in the distribution of salt content in agriculture area. The wind speed measurements using digital hand anemometer, based on variation in time of morning, afternoon, and evening. The wind speed measurements used to see distribution of the wind speed in sandy land coastal area. The transported salt by wind be measured on salt trap by using a conductivity meter. Measurement of salt is used to determine the effectiveness of windbreak in reducing salt content into agriculture area. Analysis the effectiveness of windbreak using Paired Sample T-Test and linear regression curve to determine the relation between wind speed with salt trapped. The results showed that relation of salt content and wind speed in twopoint measurement at shoreline are significant in form of linear regression. The results explaine that the salt content increase by the increase of windspeed. The windbreak developed by the local farmer, seem to be less effective in controlling the salt content.
Kata Kunci : lahan pasir, wind break, kecepatan angin, garam