PERANCANGAN KOORDINASI RELE ARUS LEBIH PADA SISTEM LISTRIK INDUSTRI SAMPEL IEEE Std. 242 - 2001 MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.5.0

ARIF ROHMAN HABIB, Ir. Tiyono, M.T.

2013 | Skripsi | TEKNIK ELEKTRO

Gangguan dalam sistem kelistrikan industri berupa arus lebih akibat overload dan hubung singkat sering terjadi. Ketidak-tepatan setting rele arus lebih (overcurrent relay) akan menyebabkan proteksi tidak terkoordinasi dalam satu sistem serta dapat mengakibatkan kerusakan mesin – mesin listrik yang umumnya berharga mahal. Perancangan koordinasi rele pada sistem IEEE Std. 242-2001 dilakukan dengan bantuan program ETAP. Setting setiap rele dapat ditentukan, lalu dilakukan simulasi gangguan untuk membuktikan koordinasi rele. Karakteristik mesin – mesin listrik pada sistem merupakan hal penting yang dipertimbangkan dalam setting rele. Analisis kesuksesan koordinasi rele yang tidak melanggar batas karakteristik mesin listrik adalah dengan menentukan kriteria sukses. Koordinasi rele dikatakan sukses apabila ketika terjadi gangguan di salah satu bus, rele trip dimulai dari yang terdekat dengan tidak melampaui batas ketahanan mesin yang diproteksi sebisa mungkin. Simulasi yang dilakukan pada setiap bus menunjukkan koordinasi rele pada sistem telah berjalan dengan sukses. Rele – rele terdekat dengan sumber gangguan trip pertama kali dengan tunda waktu antara 10 ms sampai 2,053 detik sesuai dengan jenis dan besar arus gangguan. Rele – rele terjauh dengan sumber gangguan trip paling akhir dengan tunda waktu 1,232 detik sampai 85,588 detik.

Overcurrent faults in industrial electric systems often occure due to overload and short circuit. An inaccuration of overcurrent relay setting can causes an uncoordination of protection in the system and endangers electrical machines that generally expensive. Relay coordinations in the system IEEE Std. 242 – 2001 are designed using ETAP software. Settings of each relay can be determined, then simulated a fault to evidence the relay coordination. Characteristics of electrical machines in the system are important to be considered at settings of relay. The successful analysis of relay coordination which doesn’t break over characteristics of electrical machines is by determining a criteria of success. The relay coordination is success when if a fault happens in one-bus, relay will trip started from nearest which doesn’t exceed prtotected capability limits of electrical machines wherever it can. Simulations at each bus indicate that the relay coordinations in the system have been success. The nearest relays to the fault source trip at first time with time delay between 10 ms to 2.035 seconds and appropriate with kind and magnitude of fault current. The farthest relays to the fault source trip at last time with time delay 1.232 seconds to 85.588 seconds.

Kata Kunci : Proteksi, Rele Arus Lebih, Kurva Arus – Waktu, Koordinasi Rele