Laporkan Masalah

PERANCANGAN PERPUSTAKAAN KOTA SEBAGAI PEMICU PERKEMBANGAN SUMBU BARU KOTA DEPOK

SHANDY CAHYO NUGROHO, DR. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IAI.

2013 | Skripsi | ARSITEKTUR

Depok merupakan kota yang berada di selatan Jakarta yang berperan menjadi kota satelit Ibukota. Seiring dengan berkembangnya ibukota, kota Depok juga mendapat imbas dari perkembangan tersebut. Perkembangan Kota Depok cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena letaknya yang strategis serta menjadi perbatasan antara provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Namun perkembangan yang terjadi di Kota Depok cenderung tidak merata, beberapa daerah berkembang terlalu sporadis dan menimbulkan masalah ketidaknyamanan warga kota, khususnya di sekitar Jalan Margonda yang merupakan jalan utama kota. Perkembangan kota yang kurang merata tersebut yang membuat pemerintah berencana mengembangkan pusat aktivitas kota alternatif selain jalan Margonda. Hal ini juga disebabkan rencana pembangunan jalan tol baru yang melintasi kota depok, sehingga aktivitas baru diharapkan bisa terbentuk. Salah satu wilayah yang memiliki potensi kuat untuk menjadi pusat kegiatan alternatif kota adalah jalan Juanda Depok. Namun salah satu masalah yang muncul adalah kawasan Juanda yang sudah memiliki banyak infrastruktur namun kegiatan publiknya tidak aktif dan seakan tidak terlihat. Oleh karena itu kebutuhan akan ruang publik yang aktif untuk memicu perkembangan kawasan ini sebagai sumbu baru kota sangat diperlukan. Kawasan ini membutuhkan ruang publik yang bebas untuk siapa saja dan dapat menjadi ruang berkumpul yang hidup untuk menggerakkan fungsi kawasan yang ada di sekitarnya. Salah satu bentuk ruang publik yang dirasa cocok adalah perpustakaan, karena perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh semua orang dan dapat menjadi ruang publik yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada kenyataannya, perpustakaan koota yang ada di depok tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menjadi sebuah perpustakaan kota yang representatif dan letaknya yang tidak strategis membuat pengunjung segan untuk mengunjungi perpustakaan kota. Perpustakaan kota juga belum mampu memfasilitasi gaya hidup belajar masa kini yang mulai banyaknya informasi digital hingga tren belajar di cafe. Oleh karena itu perpustakaan kota harus membuat suatu inovasi untuk membuat masyarakat menjadikan perpustakaan kota sebagai ruang publik yang tidak hanya sebagai sarana edukasi, namun juga sebagai ruang ekspresi publik yang bisa diakses oleh siapapun. Pengembangan desain perpustakaan kota ini dibuat untuk memicu perkembangan Juanda yang tidak aktif kegiatan publiknya, karena kawasan ini seakan tidak ada keterkaitan antar fungsi satu bangunan ke bangunan lainnya, yang membuat kegiatan publik tidak berjalan. Perpustakaan ini diharapkan dapat memicu kawasan dengan metode sebagai activity support kawasan tersebut, sehingga perpustakaan ini dapat menjadi suatu ruang publik edukatif yang menjadi kmunikator antar fungsi di kawasan ini.

-

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.