KAJIAN PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM GUNUNG BERDASARKAN JASA EKOSISTEM DAN AKTIVITAS MANUSIA: KASUS DI HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI BOGOWONTO Mountain Ecosystem Assessment Based on Ecosystem Services and Human Activities: A Case in Upper Part of Bogowonto Watershed

Umi Latifah P, Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc.

2014 | Tesis | S2 Geografi

Pengelolaan ekosistem gunung yang ada belum berdasarkan potensi kawasan aktual. Padahal kawasan dataran tinggi merupakan daerah tangkapan air hujan yang berfungsi untuk tata kelola air. Permasalahan yang menjadi kendala yaitu banyaknya ragam komponen ekosistem, sehingga proses untuk membuat kebijakan pengelolaan yang ideal masih sulit untuk dilakukan. Di lain pihak, tingginya pola aktivitas manusia telah mencapai kawasan pegunungan yang melatarbelakangi kebutuhan untuk membuat dasar pengelolaan yang efektif terutama untuk kawasan hulu. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian untuk menilai potensi ekosistem gunung yang dihubungkan dengan pola aktivitas manusia untuk memudahkan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara potensi ekosistem dengan aktivitas manusia di hulu dan mengelompokkan daerah yang memiliki yang sama dengan menggunakan sistem klaster. Penelitian ini dilakukan pada ekosistem gunung di hulu DAS Bogowonto berdasarkan penilaian komponen ekosistem gunung Sumbing di tingkat desa yaitu nilai jasa tutupan vegetasi dan sumberdaya air sebagai komponen fisiknya serta aktvitas manusia yang dinilai dengan besaran indeks. Metode yang digunakan yaitu sistem klasifikasi dengan analisis klaster pada tingkat desa secara hirarki (Hierarchical Cluster Analysis). Metode ini memungkinan variabel penelitian berupan nilai NPP (Net Primary Production), nilai air, dan indeks aktivitas manusia dikelompokkan berdasarkan kemiripan kriteria. Dengan pembangunan klaster, total nilai ekosistem gunung di hulu DAS Bogowonto menggambarkan pola hubungan antara indeks aktivitas manusia dengan nilai jasa ekosistem. Hasilnya, secara umum pola aktivitas manusia berbanding terbalik dengan potensi fisik ekosistem.

Currently, mountain ecosystem has not been managed by assessing the actual potential of ecosystem. However, as a recharge area, this also benefit for water resource management. The varied components in mountain ecosystem, lead to the essential problem in making an ideal decision in order to manage this area. On the other hand, the high level of human activity patterns has been being expanded to upland area. Those initiate the needs to make an effective management of notably in upper part area. Therefore, the assessment of potential of mountain ecosystem which is compared to human activity is necessary in order to facilitate the area management. This research is aimed to identify the relation between ecosystem services value and human activity in upper part as well as agglomerate the areas which have similar characteristics by using clustering system. The research was conducted on mountain ecosystem in upper part of Bogowonto watershed. This was carried out by assessing components of Sumbing mountain ecosystem in village level such as vegetation cover services value as well as water resources services value as the representative of physical components; and human activity which was valued by index. Hierarchical Cluster Analysis was used to classify the criteria. This method enabled variables such as NPP (Net Primary Production), water value, and human activity index, to be grouped based on criteria similarity. By designing cluster, the total amount of mountain ecosystem value in upper part of Bogowonto watershed is able to depict the pattern of correlation between human activity indexes and ecosystem services value. This, generally result the inversely proportional trend of both human activity and the physical potential of ecosystem.

Kata Kunci : Ekosistem Gunung, Nilai Jasa Ekosistem, Pembangunan Klaster