PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRITIS BERBASIS PENDEKATAN GEOMORFOLOGI DI DAS LOANO, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH

Aries Dwi Wahyu Rahmadana, Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc.

2013 | Tesis | S2 Geografi

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mempelajari karakteristik satuan bentuklahan di DAS Loano; (2) menganalisis tingkat kekritisan DAS di setiap satuan bentuklahan di DAS Loano; dan (3) menentukan strategi konservasi untuk DAS Loano yang sesuai dengan pendekatan geomorfologi. Identifikasi satuan bentuklahan DAS Loano menggunakan interpretasi kontur peta RBI dan citra Aster serta survei lapangan. Faktor penghambat pengelolaan DAS yang menjadi parameter kekritisan DAS yaitu: tingkat kerawanan parameter kehilangan tanah (longsorlahan dan erosi), sedimentasi, limpasan permukaan dan kerapatan vegetasi. Kehilangan tanah melalui longsorlahan diidentifikasi berdasarkan frekuensi titik longsorlahan. Erosi dan sedimentasi diidentifikasi menggunakan pemodelan USPED (Unit Stream Power-based Erosion Deposition). Limpasan permukaan diidentifikasi menggunakan metode SCS-CN (Soil Conservation Service Curve Number). Kerapatan vegetasi diidentifikasi menggunakan aplikasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). Rekomendasi strategi konservasi dihasilkan dengan mempertimbangkan karakteristik satuan bentuklahan dan faktor penghambat. DAS Loano memiliki 20 satuan bentuklahan. Setiap satuan bentuklahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Terdapat 7 satuan bentuklahan DAS Loano memiliki tingkat kekritisan DAS sedang dengan 5 satuan bentuklahan hingga tinggi dengan 2 satuan bentuklahan yang segera memerlukan perhatian. Pengelolaan DAS dianalisis berdasarkan pendekatan morfokonservasi. Tingkat kerawanan longsorlahan, erosi, sedimentasi, limpasan permukaan dan kerapatan vegetasi DAS Loano yang termasuk dalam kriteria sedang hingga tinggi menjadi faktor penghambat pengelolaan DAS. Rekomendasi strategi pengelolaan DAS berbeda-beda pada setiap satuan bentuklahan. Peta Morfokonservasi DAS Loano menunjukkan strategi konservasi yang dapat diterapkan untuk memperbaiki status DAS Loano dengan rekomendasi upaya konservasi menangani faktor penghambat pada setiap satuan bentuklahan.

The aims of this research are (1) learn the characteristics of landforms in the Loano watershed units; (2) analyze the level of criticality of each landforms units in Loano watershed; and (3) determine strategy conservation for Loano watershed corresponding to geomorphological approach. Loano watershed landform units are identified using contour at RBI map and Aster imagery interpretation as well as field surveys. The limitation factors of watershed management for critical watershed are vulnerability parameters to consider soil loss (landslide and erosion), sedimentation, run off and vegetation density. Soil loss by landslide is identified using the frequention of landslide points. Erosion and sedimentation are identified using USPED model (Unit Stream Power-based Erosion Deposition). Runoff water is identified using SCS - CN method (Soil Conservation Service Curve Number). The density of vegetation is identified using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). Recommendations conservation strategies generated by considering the characteristics of landform units and the limitation factors. Loano watershed has 20 landforms unit. Each landform unit has unique characteristics. There are 7 units of landform Loano watershed has a critical level of moderate with 5 landform units to high with 2 landform units need immediate attention. Watershed management analyzed using morphoconservation approach. The vulnerability of landslide, erosion, sedimentation, run off and vegetation density at the level moderate to high is the limitation factors for watershed management in Loano. Each landform unit has the specific recommendation. Morphoconservation Loano Watershed Map shows the conservation strategies that could be applied to improve the condition of Loano watershed with efforts conservation recommendation to handle the limitation factors every landform units.

Kata Kunci : pengelolaan DAS, bentuklahan, kekritisan DAS, morfokonservasi