PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI BALAI DIKLAT INDUSTRI REGIONAL IV YOGYAKARTA
YUSUP YESSE VENA N, Dra. Ambar Teguh Sulistiyani, M.Si.
2013 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)BDI memiliki tanggung jawab untuk membina aparatur di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Secara umum, empat wilayah ini memilki potensi industri yang tinggi untuk dikembangkan. Untuk mengolah potensi industri tersebut diperlukan adanya peran dari aparatur perindustrian sebagai pemangku kebijakan. Peran kuat aparatur perindustrian ini juga harus diimbangi dengan kinerja yang berkualitas. Oleh karena itu, BDI perlu melakukan suatu upaya pengembangan SDM aparatur. Salah satu instrumen pengembangan SDM aparatur, yaitu melalui pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan menginterpretasikan aspek-aspek yang berhubungan dengan: 1. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi di Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta; 2. Faktorfaktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi di BDI Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi telah berjalan sesuai dengan prosedur, informasi yang diterima BDI mengenai kesenjangan kompetensi masih sangat terbatas, tingkat kinerja lebih rendah daripada tingkat kepentingan, BDI menggunakan metode off the job training, dan secara keseluruhan diklat berbasis kompetensi ini mampu memberikan manfaat dalam menunjang pekerjaan peserta. Faktor-faktor pendukung dalam penyelenggaraan diklat ini meliputi: 1. ketersedian sarana dan prasarana yang cukup memadai; 2. adanya kerjasama yang baik antara peserta, widyaiswara, dan penyelenggara; 3. Adanya prosedur sebagai acuan diklat. Sedangkan faktor-faktor penghambat penyelenggaraan dklat ini meliputi 1. ketidaksesuain peserta yang mengikuti diklat; 2. terbatasnya bahan baku untuk kegiatan diklat; 3. anggaran diklat yang tidak sesuai rancangan; 4. terbatasnya widyaiswara yang dimiliki oleh BDI. Berdarkan hasil pembahasan, saran yang disusun adalah 1. BDI perlu melakukan perbaikan terhadap tiga aspek (makanan, pelayanan, sarana dan prasarana) yang mendapat penilaian kurang dalam proses evaluasi; 2. Perlu pengembangan karir bagi widyaiswara yang dimiliki oleh BDI; 3. Perlu ditambah program diklat yang bersifat praktek agar materi diklat tidak terfokus pada penyampaian teori saja; 4. BDI perlu memberikan tambahan informasi mengenai kegiatan monitoring setelah diklat selesai.
-
Kata Kunci : Pengembangan SDM aparatur, Pendidikan dan Pelatihan, Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi