Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN REAKSI DENGAN KECACATANPADA PENDERITA KUSTA (Studi Kohort Retrospektif di Kabupaten Blora, Jawa Tengah )

dyah woro widarsih, Prof. dr. Hari Kusnanto, SU, Dr.PH.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Masalah utama yang diakibatkan oleh penyakit kusta adalah timbulnya kecacatan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup penderitanya, karena biasanya mereka akan dijauhi, dikucilkan dan sulit mendapat pekerjaan sehingga akan tergantung pada orang lain baik secara fisik maupun finansial. Kabupaten Blora merupakan daerah high endemis kusta dengan tingkat kecacatan yang jauh melebihi target nasional (13%). Kejadian reaksi juga banyak dialami oleh penderita kusta baik tipe PB maupun MB di Kabupaten Blora, sedangkan dari kejadian reaksi ini akan menimbulkan kerusakan saraf yang dapat menfasilitasi terjadinya kecacatan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara kejadian reaksi dengan kecacatan pada penderita kusta. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan observasional, rancangan kohort retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 256 yang terdiri dari 64 kasus dan 192 kontrol. Pengambilan sampel dengan cara semua responden yang mengalami reaksi kusta diambil sebagai kelompok studi, sedangkan kontrol diperoleh secara acak sederhana dari penderita kusta terdaftar dan memenuhi kriteria. Analisis data secara bivariat dan multivariat menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian reaksi baik tipe 1 maupun tipe 2 dengan kecacatan pada penderita kusta (p=0,000) dengan nilai RR=54,33 pada reaksi tipe 1 dan RR=20,67 pada reaksi tipe 2. Terdapat variabel confounding yaitu pekerjaan (RR=12,45, p=0,001) dan tipe kusta (RR=3,96, p=0,047). Kesimpulan: Penderita kusta yang mengalami kejadian reaksi baik tipe 1 maupun tipe 2 mempunyai resiko 54,33 dan 20,67 kali lebih besar untuk mengalami kecacatan dibandingkan mereka yang tidak pernah mengalami kejadian reaksi setelah dikontrol variabel pekerjaan dan tipe kusta. Sehingga petugas kusta di puskesmas agar lebih memperhatikan penderita kusta yang merupakan pekerja keras dan mengalami kejadian reaksi agar segera diberikan pengobatan supaya kecacatan dapat dicegah.

Background : Incidence of disability is the main problem by leprosy. Disability maked patients will be shunned, ostracized and difficult to get a job that will be dependent on others both physically and financially. Blora District a high endemic area of leprosy with a high defect rate that far exceeds the national target (13%). Incidence of reactions was also occured by both types of leprosy; PB or MB in Blora. Nerve damage caused by incidence of these reactions that may facilitate the occurrence of disability Objective : The objective this study was to determine the relationship between the incidence of reactions to disability in patients with leprosy. Methods : Type in this study is observational analytic approach in retrospective cohort design. Total sample of 256 consisting of 64 cases and 192 controls. All respondents who have leprosy reaction is taken as the study group, whereas the control obtained randomly from leprosy patients registered and meets the criteria. Analysis of the data using bivariate and multivariate using chi square test and multiple logistic regression. Results : There is a significant relationship between the incidence of both reaction type 1 and type 2 with a disability in leprosy patients ( p = 0.000 ) with RR = 54.33 on the reaction type 1 and RR = 20.67 on reactions type 2. Confounding variables in this study are occupation ( RR = 12.45 , p = 0.001 ) and the type of leprosy ( RR = 3.96 , p = 0.047 ). Conclusion : Patients with leprosy who had reaction type 1 and type 2 having risk 54.33 and 20.67 times more likely to disability than who have never experienced a reaction after the controlled variable occupational and type of leprosy. Leprosy officer in health centers must be give more attention to the leprosy patient who is hardworking and had occurence reaction was given immediately medication so disability can be prevented.

Kata Kunci : kusta, reaksi, kecacatan, Kab. Blora


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.