KARAKTERISASI GEOTEKNIK BERDASARKAN DATA KECEPATAN GELOMBANG GESER (Vs) DENGAN METODE ANALISIS MULTIKANAL GELOMBANG PERMUKAAN DI DAERAH GABUS, GROBOGAN, JAWA TENGAH

ROMA WIDIYANSARI, Eddy Hartantyo, S.Si., M.Sc.

2013 | Skripsi | GEOFISIKA

Survei analisis multikanal gelombang permukaan untuk investigasi geoteknik telah didakukan pada 3 lokasi yaitu lokasi 1 di Formasi Ledok, lokasi 2 di Formasi Mundu dan lokasi 3 di Formasi Lidah. Akuisisi data dilakukan dengan palu seberat 5 kg dengan landasan berupa plat besi sebagai sumber seismik, 24 kanal geofon sebagai receiver dan logger data seismik digital sebagai perekam. Data diolah dengan perangkat lunak SeisImager/SW. Pengolahan data dimulai dari edit geometri pada raw data, kemudian data ditransformasi f-k untuk mengubah data dari domain waktu-offset menjadi domain frekuensi-bilangan gelombang (f-k). Picking kecepatan pada dispersi mode fundamental dilakukan untuk mendapatkan kurva dispersi. Kurva dispersi tersebut kemudian diinversi untuk memperoleh profil kecepatan gelombang geser (􀝒􀯦) 1-D. Dari penelitian ini diketahui karakteristik tanah tiap lokasi berdasarkan nilai 􀝒􀯦 yang diperoleh. Lokasi 1 di Formasi Ledok diperoleh nilai 􀝒􀯦 < 180 m/s (tanah lunak) pada kedalamam 0 sampai sekitar 8 m, 180< 􀝒􀯦 < 360 m/s (tanah kaku) pada kedalaman 8-17 m dan 360 < 􀝒􀯦 < 736 m/s (tanah sangat padat) pada kedalaman 17-30 m. Lokasi 2 di Formasi Mundu diperoleh nilai 􀝒􀯦 < 180 m/s pada kedalamam 0 sampai sekitar 9 m, 180 < 􀝒􀯦 < 360 m/s pada kedalaman 9-17 m dan 360 < 􀝒􀯦 < 658 m/s pada kedalaman sekitar 17-30 m. Lokasi 3 di Formasi Lidah diperoleh nilai 􀝒􀯦 < 180 m/s pada kedalaman 0-12 m dan nilai 180 < 􀝒􀯦 < 360 m/s pada kedalaman 12-30 m.

Multichannel Analysis of Surface Wave survey has been conducted to investigate geotechnical properties in 3 location. They are location 1 in Ledok Formation, location 2 in Lidah Formation and location 3 in Lidah Formation. The acquisition use 5 kg of sledgehammer as seismic source with iron plate as an anvil. Twenty four channel of geophones is used as receivers and digital seismic data logger as recorder. Collected data is analyzed by SeisImager/SW software. Geometrical correction is applied to shot gather data based on configuration in field data acquisition. To convert data in time-offset domain to frequency-wavenumber domain we used f-k transformation. The next step is picking velocity in Rayleigh wave fundamental mode to get dispersion curve. This dispersion curve is inverted to get 1-D 􀝒􀯦 profile as function of depth. Based on this survey, seismic site characteristic of each survey location can be evaluated based on 􀝒􀯦 values. Location 1 with dominant lithology is glauconite sandstone, have result 􀝒􀯦 values < 180 m/s (soft soil) at depth 0-8 m, 180 < 􀝒􀯦 < 360 m/s (stiff soil) at depth 8-17 m and 360-658 m/s (very dense soil) at depth 17-30 m. Location 2 with dominant lithology is napal, have result 􀝒􀯦 values < 180 m/s at depth 0-9 m, 180 < 􀝒􀯦 < 360 m/s at depth 9-17 m and 360 < 􀝒􀯦 < 658 m/s at depth 17-30 m. Location 3 in Lidah Formation with dominant lithology is claystone, have result 􀝒􀯦 values < 180 m/s at depth 0-12 m and 180 < 􀝒􀯦 < 336 m/s at depth 12-30 m.

Kata Kunci : MASW, kecepatan gelombang geser, karakterisasi geoteknik