Laporkan Masalah

PENGUKURAN FREKUENSI BUNYI BONANG BARUNG LARAS PELOG GAMELAN JAWA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VISUAL ANALYSER

NANDANG RAHAYU N, Dr. Mitrayana,S.Si., M.Si.

2013 | Skripsi | FISIKA

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik frekuensi dari gamelan khususnya Bonang Barung Laras Pelog. Bonang Barung Laras Pelog merupakan salah satu perangkat gamelan yang belum memiliki standar frekuensi nada seperti pada alat-alat musik modern. Penalaan frekuensi nada pada gamelan dilakukan oleh para ahli secara tradisional dengan cara kira-kira berdasarkan pengalaman dan hanya mengandalkan pendengaran dan perasaan untuk mencocokkan frekuensi nada. Metode tersebut membuat setiap gamelan memiliki frekuensi nada yang tidak seragam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk upaya standarisasi frekuensi nada gamelan khususnya Bonang Barung Laras Pelog. Penelitian dilakukan pada tiga (3) sampel Bonang Barung Laras Pelog yang berbeda. Frekuensi resonansi setiap wilahan diukur dengan cara menabuhnya dengan tekanan yang relatif tetap. Secara bersamaan, bunyi direkam menggunakan mikrofon yang dihubungkan dengan laptop yang dilengkapi perangkat lunak Visual Analyser. Visual Analyser akan menampilkan frekuensi dan spektrum bunyi yang dihasilkan. Data yang terkumpul dianalisa dan diperoleh nilai frekuensi resonansi setiap wilahan pada tiga sampel Bonang Barung. Hasilnya menunjukkan ketidakseragaman diantara ketiganya. Nilai frekuensi resonansi pada tiga sampel tersebut diambil nilai rata-ratanya (f0) dan nilai ketidakpastian ralatnya (Δf0)untuk setiap wilahan nada rendah dari wilahan 1 sampai 7 secara berturut-turut yaitu (302± 8) Hz, (322±8) Hz, (351±8) Hz, (407±8) Hz, (433±9) Hz, (459±9) Hz, dan (508±9) Hz serta pada wilahan nada tinggi berturut-turut yaitu (583±10) Hz, (635±10) Hz, (688±11) Hz, (815±12) Hz, (867±12) Hz, (923±13) Hz, dan (1014±14) Hz.

This research aims to investigate the frequency characteristics of sound of gamelan, especially Bonang Barung Laras Pelog. Bonang Barung Laras Pelog is one of gamelan’s set which does not have standard tone frequency like modern musical instruments. Gamelan tuning is carried out by experts with traditional way, approximately based on their experience and rely on their hearing and feeling. That method produce each gamelan which does not have standard tone frequency. The result of this research is expected can be reference for gamelan tone frequency standardization, especially for Bonang Barung Laras Pelog. Research is executed in three (3) samples of different Bonang Barung Laras Pelog. Resonance frequency of each wilahan measured by beat it with constant relative pressure (Concurrently, sound recorded by microphone that related with computer that equiped with Visual Analyser software). Visual Analyser software will display frequency and spectrum of the sound that produced. Data that gathered to analyzed and got resonance frequency value of each wilahan in three (3) samples of Bonang Barung Laras Pelog. The result shows irregularity between them. Resonance frequency value in three (3) samples taken the average value (f0) and its error value (Δf0) for each low tone wilahan from wilahan 1 through 7 are (302± 8) Hz, (322±8) Hz, (351±8) Hz, (407±8) Hz, (433±9) Hz, (459±9) Hz, dan (508±9) Hz and for each high tone wilahan from wilahan 1’ through 7’ are (583±10) Hz, (635±10) Hz, (688±11) Hz, (815±12) Hz, (867±12) Hz, (923±13) Hz, dan (1014±14) Hz.

Kata Kunci : frekuensi, bunyi, Bonang Barung Laras Pelog, Visual Analyser


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.