Laporkan Masalah

Pandangan Pendidikan Pengarang Dalam Novel Rumah Sekolah yang Saya Impiken Karya Kwee Tek Hoay

LI CHUNXIA, Prof. Dr. Faruk, S.U.

2013 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian yang berjudul Pandangan Pendidikan Pengarang Dalam Novel Rumah Sekolah Yang Saya Impiken bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan pengarang tentang pendidikan peranakan Tionghoa serta pencerminan pandangan tersebut dalam karyanya yang berjudul Rumah Sekolah Yang Saya Impiken yang termasuk dalam sastra peranakan Tionghoa. Penciptaan karya biasanya disesuaikan dengan pandangan pribadi pengarang, sebaliknya, karya tersebut mencerminkan pandangan pengarang. Dengan kata lain, penciptaan suatu karya sastra merupakan pencerminan pandangan pribadi pengarang. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan pendekatan ekspresif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan teknik pustaka. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode deskripsif. Hasil penelitian ini secara ringkas dapat dipaparkan sebagai berikut: Pertama, pada zaman penjajahan, masalah pendidikan peranakan Tionghoa menyebabkan polemik yang sengit, dalam polemik ini, kaum peranakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendukuang pendidikan THHK yang bertujuan mempertahankan nasionalisme Tionghoa, serta sekolah HCS yang pendidikannya sudah kebarat-baratan secara menyeluruh. Kedua, Kwee Tek Hoay sebagai seorang peranakan Tionghoa, dia juga mengikuti polemik tesebut. Dengan sikap netral, dia banyak menulis tentang pendidikan peranakan, dan menyimpulkan seperangkat pandangan pendidikan yang berciri khas. Ketiga, novel Rumah Sekolah Yang Saya Impiken yang berisi tentang sekolah ideal dalam pandangan Kwee Tek Hoay, penciptaannya sesuai dengan pandangan pendidikan pribadi pengarang tersebut, dan isinya mencerminkan pandangan pengarang tentang pendidikan peranakan Tionghoa, baik model pendidikan, maupun pengaturan kurikulum, cara pengajaran, serta pendidikan wanita.

This research, entitled “The Author’s Views on Education in the Novel Rumah Sekolah yang Saya Impiken” is intended to describe the Kwee Tek Hoay’s views on the education of peranakan Chinese in the Dutch East Indies, as reflected in his work titled Rumah Sekolah yang Saya Impiken, which is part of the corpus of Chinese Malay literature. The creation of a work of literature is usually done in line with the author’s personal views. The inverse also holds true: an author’s work will reflect his or her views. In other words, the writing of a work of literature is a reflection of the author’s personality. This research has been conducted using the expressive method. Data collection has been completed using qualitative library research. The method used in this research is the descriptive method. The abbreviated results of this research are as follows. First, during the colonial period the education of peranakan Chinese was a the basis of heated polemics. In these polemics, the peranakan Chinese were divided into two groups, namely those who supported the Tiong Hoa Hwe Koan and Chinese nationalism, and those who supported the Hollandsche Chineesche School, which used an entirely westernized education system. Second, Kwee Tek Hoay, as a peranakan Chinese, followed this polemic and, taking a neutral point of view, he wrote much on the topic of educating peranakan Chinese and formulated a number of unique views on education. Third, the novel Rumah Sekolah yang Saya Impiken, which details Kwee Tek Hoay’s view of the ideal school, reflects the author’s views on educating peranakan Chinese, including the models used, the curriculum, teaching style, and education of women.

Kata Kunci : pendidikan peranakan Tionghoa, novel, pendekatan ekspresif, pandangan pengarang.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.