Laporkan Masalah

SEKOLAH KEJURUAN SENI SURAKARTA PERANCANGAN DENGAN METODE CROSSPROGRAMMING SEBAGAI PEMACU KREATIFITAS SISWA

NIETRA KUMARA BUDI, Harry Kurniawan, S.T., M.Sc.

2013 | Skripsi | ARSITEKTUR

Kota Surakarta atau yang biasa disebut sebagai Kota Solo, merupakan Kota sumber budaya dan seni yang masih mengakar dikehidupan baik masyarakatnya ataupun pemerintahan. Kota Surakarta memiliki potensi budaya yang asli, terlihat dari banyaknya tempat pelestarian seni budaya seperti Taman budaya, Tempat-tempat wisata yang mengusung tema heritage dan budaya seperti Taman Sriwedari, Pura Mangkunegaran, Gedung Kesenian Solo,dsb. Kota Solo juga mempunyai tempat pendidikan formal yang mengampu bidang ilmu Seni budaya, baik seni rupa ataupun seni pertunjukkan, seperti Institut Seni Indonesia dan Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk tempat pendidikan formal setingkat Sekolah kejuruan. Kota Solo hanya mempunyai dua SMK Seni, yaitu SMK 9 dan SMK 8. Jumlah peminat SMK Seni di Solo semakin meningkat secara signifikan setiap tahunnya, lalu timbul masalah baru saat kedua SMK ini hanya memiliki ruang terbatas dan luas lahan yang tidak memnungkinkan untuk diadakan pengembangan. Oleh karena itu, penulis mengusulkan untuk membuat sebuah wadah pendidikan formal setingkat Sekolah Kejuruan baru yang mengusung tema gabungan seni rupa dan seni pertunjukkan berupa Sekolah Menengah Kejuruan Seni Surakarta. Sekolah Seni ini nantinya juga berfungsi sebagai tempat pelestarian budaya dengan memasukkan fungsi yang belumada sebelumnya, yaitu sebagai tempat wisata seni. SMK Seni Surakarta memiliki konsep stimulasi visual untuk meningkatkan kreatifitas siswa sehingga siswa berkesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya dengan lebih baik. Untuk dapat lebih mengenalkan SMK dan mempromosikan produk dari SMK agar lebih dekat dengan sasarannya/ publik, maka dibuat suatu desain SMK dengan menggunakan Metode Crossprogramming sebagai solusi arsitektural yang dipilih. Konsep desain SMK Seni Surakarta ini nantinya diharapkan dapat menjadi sebuah wadah pendidikan formal yang tidak sekedar memenuhi tuntutan standar kegiatan belajar mengajar, tetapi juga sebagai alternatif fasilitas sarana pembelajaran yang mampu memacu kreatifitas siswa sekaligus meciptakan hubungan/ interaksi secara langsung dengan sasarannya (publik).

-

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.