EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN TINGKAT LAHAN KRITIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN (KASUS DI DAERAH TODANAN, BLORA, JAWA TENGAH)
Irwan Swandana, Prof. Dr. Totok Gunawan, MS.
2013 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganKebutuhan lahan oleh manusia yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, perlu dilakukan upaya untuk mengatur penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuaannya dapat menyebabkan kerusakan lahan, yang kemudian memunculkan lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengelolaan lingkungan berdasarkan tingkat kekritisan lahan, yang mengacu pada kelas kemampuan lahannya. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode survey pada tingkatan satuan lahan di daerah Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Data yang diperoleh tersebut kemudian dilakukan zonasi lahan kritis berdasarkan kemampuan lahan, untuk kemudian dilakukan evaluasi antara penggunaan lahan, kemampuan lahan dan lahan kritis di luar dan di dalam kawasan hutan. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan gambaran objek penelitian untuk kemudian dirumuskan strategi pengelolaan lingkungannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor endogen lebih berpengaruh terhadap terjadinya lahan kritis pada lahan dengan kategori kritis, sedangkan faktor penggunaan lahan lebih berpengaruh pada lahan dengan kategori agak kritis. Kemampuan lahan memberikan pengaruh terhadap tingkat kekritisan lahan, dimana semakin tinggi kelas kemampuan lahannya maka semakin besar hambatan dan ancaman kerusakannya sehingga semakin tinggi pula tingkat kekritisan lahannya. Kendala yang dihadapi masyarakat di kedua kawasan tersebut yaitu berkaitan dengan masalah kekeringan, ketersediaan air yang terbatas, pemanenan hasil pertanian, lama waktu penanaman kembali setelah masa panen, dan pemanfaatan hasil pertanian. Usaha yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian yaitu membajak sawah, pemberian pupuk dan pergiliran tanaman. Sedangkan usaha yang telah dilakukan pemerintah yaitu pembuatan teras gulud, penanaman tanaman konservasi tanah dan air, rehabilitasi lahan kosong dan pembuatan gorong-gorong.
Human’s need of land continuously increasing along with the growth of population. Efforts should made to regulate land use. Usage of land beyond its capacity can cause land degradation. This research aims to design a environment management strategy based on the level of critical land both inside and outside the forest areas. Research method conducted in this research is survey in Todanan, Blora regency, Central Java. From the data obtained we performed zoning of critical land based on land capability. And then evaluated to determined land use, land capability and critical areas; outside and inside the forest area. Furthermore, data were analyzed with descriptive quantitative method to obtain a big picture of researched object and then formulate a strategy for environmental management. These results indicate that endogenous factors are more influential to the occurence of land degradation in the critical category of land. While the land use factor are more influential on the rather critical land category. Land capability gives impact on the level of criticality of land, where the higher land capability class the greater the resistance and threat of damage, thus the higher the critical level land. Constrains faced by communities on both regions which deals with the problems of drought, limited water availability, harvesting, long time replanting after harvesting, and utilization of agricultural products. The work done to improve the agricultural community are plowing the field, fertilizer application, and crop rotation. While efforts have been made by government are gulud terracing, planting soil and water consevartion, land rehabilitation.
Kata Kunci : lahan kritis, kemampuan lahan, kendala dan usaha