RESISTENSI KRITIK DALAM L’HOMME ROMPU KARYA TAHAR BEN JELLOUN
Kanya Pramoedita, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA
2013 | Tesis | S2 SastraAda berbagai permasalahan masyarakat di semua negara. Indonesia sebagai negara berkembang sibuk menghadapi masalah korupsi. Sama halnya dengan permasalahan di negara Maroko yang diangkat dalam novel L’Homme Rompu. Kelompok besar masyarakat yang ditunjukkan oleh novel L’Homme Rompu bertindak korup, meskipun demikian ada sebagian masyarakat yang memiliki prinsip sebaliknya dan tidak mau terlibat dalam tindakan korupsi. Seorang agensi yang berada di dalam satu hegemoni besar yang bertentangan dengan prinsipnya ini menimbulkan adanya resistensi. Bagaimana dinamika resistensi tersebut dan penyebabnya menjadi pertanyaan kritis yang muncul. Resistensi Kritik yang dilakukan oleh seorang agensi melawan korupsi disebabkan oleh moralitas dan prinsip yang dipegang bertentangan dengan keadaan sosial yang ada. Moralitas islam dan ideologi yang kuat memandang bahwa korupsi adalah sebuah bentuk pencurian membuat agensi ini terus bertahan di dalam prinsipnya meskipun seluruh masyarakat mengajaknya untuk bertindak korup sebagai pemuas hasrat manusia. Agensi ini bertahan dan terus melakukan tindakan resisten terhadap korupsi. Kebebasan yang tidak terpenuhi dan kuatnya dominasi masyarakat yang korup menyebabkan timbulnya kesadaran diri dari seorang agensi dan menegaskan bahwa dirinya melawan hegemoni yang korup.Hal ini adalah interpretasi dari semua yang dilihatnya, selain itu resistensi ini adalah penegasan untuk melawan terhadap keadaan tanpa kekuatan. Hal inilah yang disebut sebagai resistensi kritik ( Critical Resistance ).
There are some community problems in all countries. Indonesia as a developing country is busy facing corruption problem. As well as in Morocco which is brought by a novel, L’Homme Rompu (LHR). Most of communities which is shown by LHR are very corrupt. However, some people is the opposite and don’t want to involve in corruption. An agent who lives in a hegemony which is opposite of his thought will cause resistance . Critical question raised from dynamicity of resistance and its causes. Critical resistance which is done by an agent against corruption is caused by morality and principle that agent holds are the opposite of the situation of real lie . Muslim morality and strong ideology that see corruption is a kind of a theft causes this agent is remain holding his principle even though all communities ask him to do corruption in order to fulfill human being’s passion. This agent is yet holding his principle and continue to be resistant toward corruption. Unfulfilled freedom and strong community domination who are corrupt cause self consciousness of an agent and to emphasize that he is resistance toward corrupt hegemony. This is an interpretation of what he has seen, besides that, this resistance is to emphasize to against a situation which is powerless. This is what called Critical Resistance.
Kata Kunci : Korupsi, kebebasan, dominasi, critical resistance