MARTIAL ART CENTER DI KOTA BLITAR Melalui Pendekatan Arsitektur Metafora
RISKA NINDIA SARI, Ir. Slamet Sudibyo, MT
2013 | Skripsi | ARSITEKTURMartial Art Center di Kota Blitar merupakan suatu media untuk mewadahi aktivitas pelatihan dan pertandingan seni beladiri. Khususnya, yang dipertandingkan dalam even Asian Games, diantaranya: anggar, gulat, judo, taekwondo, karate, wushu dan pencak silat. Tujuan perancangan martial art dengan fasilitas bertaraf internasional adalah untuk memfasilitasi Indonesia, khususnya Jawa Timur untuk ikut bidding Asian Games 2023. Karena di Jawa Timur belum memilki fasilitas untuk olahraga beladiri yang layak dan bertaraf internasional. Selain itu juga untuk memfasilitasi atlet-atlet Indonesia, dan diharapkan dengan adanya fasilitas yang memadai dapat meningkatkan prestasi atlet beladiri Indonesia dalam even internasional, dan juga mewadahi kebutuhan masyarakat umum yang berminat untuk mempelajari seni beladiri. Dengan adanya pendekatan arsitektur metafora dapat membuat bangunan tersebut menjadi salah satu landmark Kota Blitar, sehingga Kota Blitar menjadi lebih dikenal di dunia. Dalam pendekatan arsitektur metafora untuk sebuah Kota Blitar, digunakan analogi-analogi dari ikon kota, seperti analogi Candi Penataran dan analogi ikan Koi yang menjadi ikon Kota Blitar dengan diharmonisasikan dengan filosofi seni beladiri sendiri sehingga terwujud sebuah ekspresi bangunan yang unique, identifiable dan imagability sesuai dengan karakteristik suatu landmark untuk Kota Blitar.
-
Kata Kunci : Martial Art Center, Metafora, Landmark, Filosofi, Dan Analogi.