ANALISIS BIAYA DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERBEKALAN FARMASI PADA TINDAKAN MEDIK OPERATIF DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

IRFAN AFFANDI, DRS., APT., dr. Jarir At Thobari, MD., PhD

2013 | Tesis | S2 Mag.Manaj.Farmasi

Biaya perbekalan farmasi merupakan komponen biaya dari jasa sarana di dalam tarip Tindakan Medik Operatif (TMO). Biaya perbekalan farmasi tidak pasti besarnya, sehingga menimbulkan ketidakpastian tarip TMO yang merugikan rumah sakit atau pasien. Berdasar keadaan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan menganalisa biaya perbekalan farmasi pada TMO di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya perbekalan farmasi TMO dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif evaluatif dan menggunakan data retrospektif. Subyek penelitian adalah seluruh pasien 5 besar TMO Mayor (Debridement, Sectio Caesar, Laparotomy, Appendictomy, dan Herniatomy) dan 5 besar TMO Minor (Excisi, Tracheostomy, Curretage, Circumcisi, dan Extirpasi), antara tanggal 1 Januari 2008 – 30 Juni 2008. Parameter dari penelitian ini yaitu biaya pemakaian perbekalan farmasi yang digunakan pada saat TMO di Instalasi Bedah Sentral dan Kamar Operasi IRD RSSA. Berdasarkan hasil penelitian dari 1282 pasien, biaya rata-rata perbekalan farmasi terbesar adalah TMO Laparatomy berkisar antara Rp. 2.192.269 - Rp. 4.186.868 dengan nilai median Rp. 3.096.004, dan biaya terendah adalah TMO Extirpasi berkisar antara Rp. 267.700 - Rp. 707.040 dengan nilai median Rp 500.302. Faktor status pasien mempengaruhi biaya TMO debridement, Sectio Cesar, dan appendectomy. Faktor lama TMO mempengaruhi biaya TMO debridement dan herniatomy, Jenis anestesi mempengaruhi debridement, ekstirpasi, Sectio cesar, appendectomy dan herniatomy. Faktor jumlah operator mempengaruhi biaya TMO debridement, extirpasi, section cesar, excisi, tracheostomy, dan herniatomy, sedangkan faktor tindakan bedah mempengaruhi biaya TMO Sectio cesar dan appendectomy.

Pharmaceutical provision cost is a component of cost of service facilities in the rate of Medical Treatment Operative (MTO). Cost of pharmaceuticals currently uncertain magnitude in the rate MTO, MTO rates causing uncertainty that could hurt hospitals or patients. These circumstances have encouraged researcher to conduct research that analyze the cost of pharmaceutical provision on MTO in Saiful Anwar General Hospital. The research purpose to find out the cost of pharmaceutical provision on MTO and the influenced factors of MTO. The research was conducted by using descriptive and evaluative using retrospective data. Subjects were all patients with top 5 Major MTO (Debridement, C-section, Laparotomy, Appendictomy, and Herniatomy) and top 5 Minor MTO (Excision, Tracheostomy, Curretage, Circumcision and Extirpasi), from 1 January to 30 June 2008. The parameters of this research were the use of pharmaceutical provision cost on MTO in Operating Rooms. Based on the study of 1282 patients, the highest average cost of pharmaceutical provision in medical treatment operative was MTO Laparatomy is about Rp. 2.192.269 - Rp. 4.186.868 with median value Rp. 3.096.004, and the lowest average cost was MTO Extirpasi is about Rp. 267.700 - Rp. 707.040 with median value Rp. 500.302. The status of patients affected some of the costs including MTO Debridement, Sectio Caesar and Appendictomy. The length of MTO affected the cost of MTO Debridement and Herniatomy. Type of anesthetics used in MTO affected the cost of MTO Debridement, Extirpasion, Sectio Caesar, Appendictomy, and Herniatomy. The number of operator affected the cost of MTO Debridement, Extirpasion, Sectio Caesar, Excision, Tracheostomy and Herniatomy, meanwhile surgical procedure affected the cost of MTO Sectio Caesar and Appendictomy.

Kata Kunci : Analisa Biaya, Perbekalan Farmasi, Tindakan Medik Operatif, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang