Laporkan Masalah

FREKUENSI PERUBAHAN PHENOTYPES DAN PEMBENTUKAN HYPHAE PADA Candida albicans YANG DIISOLASI DARI PASIEN TERINFEKSI HIV DAN PADA ORANG SEHAT

Tri Wibawa, dr. Abu Tholib Aman, MSc, PhD, SpMK(K).

2013 | Tesis | Mikrobiologi Klinik

Candida sp adalah flora normal pada manusia yang dapat dijumpai pada kulit, saluran cerna, dan saluran genitourinarius. Candida terdiri dari banyak spesies. Saat ini sudah lebih dari 200 spesies jamur yang diidentifikasi termasuk di dalam genus ini. Dari banyak spesies Candida, Candida albicans adalah yang paling dominan dijumpai pada manusia. Meskipun demikian Candida juga bertanggungjawab pada berbagai penyakit, dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Oropharyngeal candidiasis (OPC) sering ditemukan pada pasien pengidap Human immunodeficient virus (HIV). Hal ini merupakan ciri dari C. albicans yang bersifat oportunistik. C. albicans mampu untuk memproduksi faktor virulensi yang dapat meningkatkan kapasitasnya untuk berkolonisasi pada mukosa atau permukaan implant dan bahan sitetik lainnya. faktor virulensi antara lain: frekuensi perubahan fenotipik dari koloni putih menjadi opaque (phenotypic switching), kemampuan membentuk hyphae, dan kecepatan replikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan faktor virulensi antara isolat klinik yang berasal dari bilasan mulut pasien dengan HIV dan komensal pada orang sehat. Disiapkan 20 isolat C. albicans yang berasal dari rongga mulut penderita HIV dan 14 C. albicans yang berasal dari rongga mulut orang sehat. Pengukuran frekuensi perubahan fenotipik dilakukan dengan penghitungan koloni pada medium YPD yang telah disuplementasi dengan phloxin B. Pengukuran kemampuan pembentukan hyphae dilakukan dengan menghitung proporsi sel yang membentuk hyphae (germ tubes) pada saat diinkubasikan di dalam fetal bovine serum (FBS) pada suhu 37⁰C selama 120 menit. Pengukuran kecepatan replikasi dilakukan dengan mengukur absorbance pada mesin spectofotometer. Panjang gelombang yang digunakan adalah 540 nm. Pengukuran absorbance dilakukan pada jam ke-0, 6, 24, 48, 72. Perbedaan frekuensi perubahan fenotipik dari koloni putih menjadi opaque (phenotypic switching), kemampuan membentuk hyphae, dan kecepatan replikasi antara isolat C. albicans yang berasal dari penderita HIV dan orang sehat akan dianalisis dengan student t test. Frekuensi perubahan fenotipik (putih-opak) pada isolat klinik C. albicans yang didapatkan pada penderita HIV adalah sebesar 5/4.000 koloni. Dan tidak ditemukan perubahan fenotipik pada isolat C. albicans komensal pada orang sehat. Terdapat perbedaan perubahan fenotipik pada isolat klinik C. albicans yang didapatkan pada penderita HIV dan komensal pada orang sehat. Tidak terdapat perbedaan kemampuan membentuk hyphae antara isolat klinik C. albicans yang didapatkan pada penderita HIV dan komensal pada orang sehat. Tidak terdapat perbedaan kemampuan replikasi pada isolat klinik C. albicans yang didapatkan pada penderita HIV dan orang sehat.

Candida sp is a normal flora in the human being, which may be found in the skin, gastrointestinal tract and genitourinary tract. Candida consists of many species. Nowadays, there are more than 200 species of fungi included within this genus. Among genus Candida, Candida albicans, is the most predominant in the human body. Candida sp responsible for many diseases in animals and human being. Human immunodeficiency virus (HIV) infected patient is common to suffer from oropharyngeal condidiasis (OPC). C. albicans is an opportunistic fungi that possess virulence factors, eg: phenotypic switching, hyphal formation, and the growth rate. This study aims to examine the difference of virulence factors of C. albicans isolated from HIV patients and healthy individual. There are 20 C. albicans isolated from oral cavity of HIV patients and 14 C. albicans which were isolated from oral cavity of healthy individual analyzed in this study. The phenotypic switching was detected by using YPD medium supplemented with phloxin B, and further confirmed using microscopic examination. Hyphal formation was measured using germ tube tests. The growth rate was analyzed by serial spectrophotometer measurements at 0, 6, 24, 48, and 72 hours after inoculation in the CYG broth medium. Phenotypic switching (white-opaque transition) were observed in C. albicans which was isolated from HIV patients but not in healthy individual. There are no significant difference of hyphal formation and growth rate of C. albicans which was isolated from HIV infected patients and healthy individual.

Kata Kunci : phenotipic switching – hyphal formation – HIV infected patient


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.