IMPLEMENTATION VILLAGE PLANTATI SCHEME IN MUKO-MUKO REGENCY
Ahmad Medapri Hablullah, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng., Ph.D.
2013 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & DaerahProgram pengembangan masyarakat adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan pihak ketiga seperti perusahaan perkebunan juga dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan. Kabupaten Mukomuko telah berhasil dalam meningkatkan kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat desa melalui program Kebun Masyarakat Desa (KMD). KMD merupakan inisiatif tanggung jawab sosial PT Agro Muko, perusahaan perkebunan terbesar di Mukomuko. Melalui KMD tersebut, diharapkan desa memperoleh dana sendiri sehingga mampu melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti tentang keberhasilan dan dampak program ini terhadap kemandirian desa. Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami secara rinci berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan dalam menerapkan program ini tetap sesuai dengan rencana. Keberadaan KMD di beberapa desa di Kabupaten Mukomuko, ternyata telah memberikan dampak yang signifikan pada pendapatan desa. Setiap tahun, jutaan rupiah dana disetor ke kas desa sebagai hasil dari KMD. Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa desa-desa dapat melakukan perbaikan atau membangun fasilitas umum mereka sendiri serta mendukung berbagai kegiatan masyarakat dengan menggunakan dana dari KMD. Program ini telah membuat desa-desa ini menjadi lebih mandiri, serta tidak tergantung pada pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan. Masyarakat belum dilibatkan secara maksimal karena kapasitas dan kemampuan mereka yang terbatas. KMD hanya diawasi oleh sekelompok panitia saja, sementara pengelolaan dilaksanakan sepenuhnya oleh PT Agro Muko. Sumber daya manusia diketahui menjadi kebutuhan yang paling dasar yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan kegiatan lain. Partisipasi masyarakat juga harus ditingkatkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan dengan benar.
Community development programs are the responsibility of the government and society. Involvement of third-parties such as a plantation company are also needed to achieve the development purpose. Mukomuko Regency has been successful in improving the village independence through the Village Plantation Scheme (VPS). The VPS is a social responsibility initiative of PT Agro Muko, the biggest plantation company in Mukomuko. Through the scheme, the villages earn their own funds then they are still able to carry out the development of facilities and infrastructure. This study thus aims to find evidence about the success and the impacts of the scheme on village independence. This research also aims to understand in detail the various constraints and problems faced by stakeholders in implementing this scheme to stay in accordance with plans. The existence of VPS in some villages in Mukomuko Regency apparently has provided significant impact on the village income. Every year, millions of rupiah were deposited to the village treasury as a result of VPS. In this research, it can be concluded that the villages could make improvements or construct public facilities, and support various community activities using funds from the VPS. This program has made these villages become more self-sufficient, not depending on the local government in conducting development. The community has not been involved maximally because of their limited capacity and capabilities. VPS is monitored by a committee only, while it is managed by PT Agro Muko. Human resources were found to be the most basic need to be satisfied before implementing other activities. Community participation also should be increased starting from planning, implementation, and monitoring to ensure the implementation of the program properly.
Kata Kunci : implementasi program, kemandirian desa