Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SALURAN KEMIH KOMPLEKS DENGAN GAGAL TUMBUH

PUJI ASTUTI, dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD, Sp.AK.

2013 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Latar Belakang : Kecepatan aliran urin merupakan faktor perlindungan terhadap infeksi saluran kemih (ISK). Pada kondisi di mana terdapat gangguan anatomi yang menyebabkan gangguan aliran urin maupun stasis urin, yakni pada ISK kompleks, infeksi saluran kemih akan terjadi berulang. Berulangnya infeksi akan menyebabkan penurunan nafsu makan, membatasi kemampuan tubuh untuk mengabsorbsi makanan, meningkatkan metabolisme basal, serta meningkatkan kebutuhan kalori. Hal ini akan meningkatkan risiko anak mengalami gagal tumbuh. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak dengan ISK kompleks mempunyai risiko lebih tinggi untuk menjadi gagal tumbuh dibandingkan anak tanpa ISK kompleks. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode kohort retrospektif. Jumlah subyek adalah 42 anak yang terdiagnosis ISK simpleks dan ISK kompleks yang pertama kalinya pada 1 Januari 2010 - 31 Agustus 2012, yang dirawat di Poliklinik/Bangsal Anak RSUP Dr. Sardjito. Daftar subyek beserta data panjang/tinggi badan anak saat itu diambil dari data rekam medik. Selanjutnya dilakukan kunjungan rumah untuk dilakukan pengukuran tinggi badan dan anamnesis. Laju kecepatan pertumbuhan tinggi badan dalam satuan centimeter per tahun dihitung berdasarkan perbedaan tinggi badan dibagi waktu antara dua pengukuran (saat pertama kali terdiagnosis dan saat pengukuran tinggi badan) berdasar kalkulasi angka menggunakan kalender tahun desimal. Gagal tumbuh ditentukan berdasar laju kecepatan pertumbuhan yang di bawah nilai normal, yakni apabila berada di bawah persentil 25 pada kurva percepatan pertumbuhan terhadap usia dan jenis kelamin. Analisis statistik dilakukan dengan analisis bivariat menggunakan Fischer exact test. Hasil : Gagal tumbuh dijumpai pada 10 dari 21 anak dengan ISK kompleks (47,6%), dan 4 dari 21 anak dengan ISK simpleks (19,0%) (p=0,050, RR 3,864, IK 95% 0,967-15,443). Simpulan : Infeksi saluran kemih kompleks tidak merupakan faktor risiko terjadinya gagal tumbuh. Walaupun tidak bermakna secara statistik, namun terdapat kecenderungan terjadinya gagal tumbuh pada anak dengan ISK kompleks,

Background: The velocity of urine flow can be a protective factor towards urinary tract infection (UTI). In patients with anatomical malformation that causes obstruction in urine flow, UTI can be happen frequently. Recurrent UTI can cause a decrease appetite, decrease the absorption of nutrition, and increase basal metabolic rate thus increasing the energy requirement. This factor will be a risk factor for growth failure. Aim: To identify whether UTI is a risk factor for growth failure in children with complicated UTI. Method: This study used a retrospective cohort design with 42 children first diagnosed with simple and complicated UTI from January 1st 2010 to August 31st 2012 in outpatient clinic and children’s ward of Sardjito General Hospital. The data of height and age at the time of diagnosis were collected from medical records. Other data of present height were collected by home visits. The height velocity (cm/year) were calculated subtracting the present height with the height at the time of diagnosis, divided by time between measurements. Growth failure was defined by the growth velocity below normal range (< 25th percentile of the growth velocity curve corrected by age and sex). Statistic analysis using bivariate analysis with fischer exact test has done to find of the relation. Results: Growth failure was found in 10 out of 21 children with complicated UTI (47.6%) and 4 out of 21 children with simple UTI (19.0%) (p=0,050, RR 3,864, CI 95% 0.967-15.443). Conclusion: Complicated UTI was not risk factor to be growth failure. Although not statistically significant in our study, children with complicated UTI have a trend towards growth failure.

Kata Kunci : gagal tumbuh, ISK kompleks, laju kecepatan pertumbuhan tinggi badan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.