KAJIAN PENCEMARAN DETERJEN DAN FOSFAT AKIBAT LIMBAH DOMESTIK PERMUKIMAN KUMUH DI SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG - JAWA TIMUR

Selly Ayu Janetasari, Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Salah satu permasalahan yang tak kunjung dapat dipecahkan, adalah pembuangan limbah deterjen langsung ke badan sungai. Limbah deterjen mengganggu ekosistem perairan, selain itu fosfat sebagai pengisi deterjen menimbulkan eutrofikasi pada perairan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji konsentrasi deterjen dan fosfat, membandingkan jumlah penggunaan deterjen di setiap wilayah penelitian, dan pengaruh pencemaran deterjen fosfat terhadap sifat fisika kimia air sungai juga organisme perairan (fitoplankton) sebagai bioindikator pencemaran organik di sungai sekitar permukiman kumuh bantaran Sungai Brantas Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan metode pengambilan sampel purposive sampling . Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali di tiga wilayah penelitian yaitu hulu (Kelurahan Dinoyo dan Ketawanggede), tengah (Kelurahan Penanggungan dan Samaan) dan hilir (Kelurahan Oro-oro Dowo dan Kiduldalem). Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan kecepatan arus sungai dan puncak aktivitas mencuci pada rumah tangga. Konsentrasi deterjen dan fosfat dibandingkan dengan Keputusan Gubernur No.45 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001. Perbandingan penggunaan deterjen di setiap wilayah penelitian dianalisis dengan analisis varian satu jalur. Pengaruh konsentrasi deterjen dan fosfat terhadap faktor fisika kimia air sungai dan kelimpahan fitoplankton dianalisis menggunakan statistik regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Konsentrasi deterjen belum melampaui baku mutu peruntukan Kelas II yaitu berkisar antara 0,050-0,309 mg/L, sedangkan konsentrasi fosfat telah melampuai baku mutu peruntukan Kelas II yaitu berkisar antara 0,031-0,690 mg/L. (2) Rata-rata penggunaan deterjen penduduk permukiman kumuh bantaran Sungai Brantas berdasarkan analisis varian satu jalur, berbeda nyata di setiap wilayah penelitian, semakin menuju hilir penggunaan deterjen semakin menurun. (3) Konsentrasi deterjen dan fosfat di Sungai Brantas berpengaruh terhadap perubahan kekeruhan sebesar 61,6%, oksigen terlarut (DO) sebesar 47,6% dan pH sebesar 15%. Kosentrasi deterjen dan fosfat juga memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton sebesar 12,6%.

One of the problems can never be solved, is a detergent sewage directly into water bodies. Waste detergents disrupt aquatic ecosystems. Beside that, phosphate as filler of detergent can caused eutrophication in waterways. he study aims to assess the concentration of detergents and phosphates, comparing the amount of use of detergent in each research area, and the influence of detergent phosphate pollution of chemical physical factor of river water, also aquatic organisms (phytoplankton ) as bio-indicators of organic pollution. This study used a survey method with purposive sampling method. Data collection was took three times in three research areas, upstream (Dinoyo and Ketawanggede), middle ( Penanggungan and Samaan) and downstream (Oro - oro Dowo and Kiduldalem). Sampling was carried out with considering the speed of the river flow and peak activity in the household wash. Detergents and phosphate concentration compared with Keputusan Gubernur No.45 Tahun 2002 and Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001. Comparison of the use of detergent in each areas were analyzed by analysis of variance statistic. Effect of detergent concentration and phosphate to the physical chemical factors of river water and phytoplankton abundance analyzed by using of multiple regression statistics . The results showed : ( 1 ) concentration of detergents is not to exceed the quality standard designation yet, ranging from 0,050 to 0,309 mg / L, whereas the concentration of phosphate has goes exceed the designation of Class II quality standards ranging from 0,031 to 0,690 mg / L. ( 2 ) The average use of detergents slum society in Brantas river bank based on analysis of variance of the pathway , were significantly different in each area of study, the downstream use of detergents has declined. ( 3 ) Detergent and phosphate concentration in Brantas River influencing the change of turbidity about 61,6 % , dissolved oxygen ( DO ) 47,6% and a pH 15%. Concentration of phosphate detergents and also gives effect to the abundance of phytoplankton at 12,6 % .

Kata Kunci : Permukiman Kumuh, Sungai Brantas, Deterjen , Fosfat; Slum , Brantas River , Detergent , Phosphate