Laporkan Masalah

PENGARUH PEMBERIAN INJEKSI ASAM TRANEKSAMAT TERHADAP JUMLAH PERDARAHAN PADA SEKSIO SESAREA

Nenti Fona Martanti, dr. Diah Rumekti Hadiati, MSc, SpOG (K).

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar Belakang: Perdarahan pascasalin merupakan penyebab utama kematian maternal yang mayoritas terjadi pada persalinana kala III. Seksio sesarea merupakan tindakan operasi abdomen yang paling sering dilakukan. Asam traneksamat adalah derivat asam amino lysine sebagai antifibrinolitik yang banyak digunakan pada kasus pembedahan. Saat plasenta terlepas dari implantasinya, hal yang secara fisiologis dapat mengurangi terjadinya perdarahan adalah kontraksi uterus yang baik, peningkatan aktifitas platelet dan pelepasan faktor koagulasi seiring dengan penurunan aktifitas fibrinolisis. Efek antifibrinolitik asam traneksamat membuat obat ini aman dan efektif sebagai alternatif dan tambahan regimen lain yang penting digunakan pada persalinan kala tiga untuk mencegah terjadinya perdarahan pascasalin. Metode penelitian: Uji klinis secara random Lokasi Penelitian: RSUD Cendrawasih Dobo dan RSUD Wates Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada jumlah perdarahan setelah plasenta lahir sampai 2 jam pasca seksio sesarea pada pasien yang mendapat injeksi asam traneksamat 1 g intravena segera sebelum seksio sesarea dibandingkan dengan yang tidak mendapat injeksi asam traneksamat (540,23±132,74 ml dengan 792,99±185,09 ml) p 0,0001. Pemberian injkesi asam traneksamat 1 g intravena segera sebelum seksio sesarea juga secara bermakna mempengaruhi perubahan kadar hemoglobin dibandingkan dengan yang tidak mendapat injeksi asam traneksamat (-1,15±0,46 g/dl dengan -1,7±0,6 g/dl) p 0,0001 Kesimpulan:Injeksi asam traneksamat 1 g intravena segera sebelum dilakukan seksio sesarea mengurangi jumlah perdarahan setelah plasenta lahir sampai 2 jam pasca seksio sesarea dan mempengaruhi perubahan terhadap penurunan selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah seksio sesarea.

Background : Postpartum haemorrhage is the primary cause of maternal death which frequently occurs in the third stage of labor. The most frequent abdominal operation performed is cesarean section. Tranexamic acid is a derivate of lysine used as antifibrinolytic which is commonly used in surgical cases. Physiologically there are some mechanisms in reducing bleeding after placenta separation from its implantation which are uterine contractions, increased platelet activity and release of coagulation factor due to lower activity of fibrinolysis. As antifibrinolytic, tranexamic acid is considered safe and effective in preventing postpartum haemorrhage. Method : Randomized clinical trial Location : Cendrawasih Dobo Hospital and Wates Hospital Result : Total blood loss after placenta separation until 2 hours post cesarean section is significantly different in patients who got 1 gram intravenous injection of tranexamic acid immediatly before cesarean section compared to those who did not (540,23±132,74 with 792,99±185,09) p 0,0001. The change of haemoglobin level in both groups is signinificantly different (-1,15±0,46 with -1,7±0,62) p 0,0001 Conclusion : The administration of 1 gram intravenous tranexamic acid immediatly before cesarean section significantly reduces total blood loss after placenta delivery until 2 hours post cesarean section and affect the difference of decreased haemoglobin level before and after cesarean section.

Kata Kunci : Seksio sesarea, injeksi asam traneksamat, jumlah perdarahan, perubahan kadar hemoglobin


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.