VACANT LAND IN THE CITY OF YOGYAKARTA: CHARACTERISTICS AND CAUSES
Ambar Nur Hadi, Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
2013 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & DaerahLahan / tanah kosong merupakan salah satu fenomena di beberapa kota di dunia. Lahan seperti ini dipercaya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan kota. Berbagai faktor dimungkinkan menjadi penyebab terjadinya fenomena ini. Perbedaan karakteristik dari masing-masing daerah juga ikut menentukan perbedaan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui karakteristik dari lahan kosong di Kota Yogyakarta dalam hal pola spasial, kepemilikan dan kondisi fisik lahan yang untuk selanjutnya dilakukan analisa untuk mengetahui faktor penyebabnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Kepemilikan perseorangan yang bersifat spekulatif ditengarai sebagai faktor utama disamping beberapa faktor khusus seperti bencana alam, harga yang terlalu tinggi, ketiadaan dana dan investor untuk membangun, usaha untuk penghematan dari pajak dan biaya pemeliharaan dan seringnya berpindah kepemilikan. Hasil pembahasan dalam penelitian ini menyarankan mekanisme untuk mendorong pemilik lahan untuk segera melakukan pembangunan dan mengurangi dampak negatif dari keberadaan lahan kosong melalui upaya pembersihan dan pemeliharaan dan sistem pajak.
Vacant land is a phenomenon in some cities in the world. It is generally believed to generate negative impacts for the city. Various factors are possibly as the causes of this phenomenon. Regional characteristics differences determine different factors behind this phenomenon. This research tries to explore the characteristics of vacant land in the City of Yogyakarta which includes the spatial pattern, ownership, and physical condition and further identify the cause of the vacancy. Both primary and secondary data are used in order to achieve the purposes. Speculative private ownership is indicated as the major cause of vacant land in the City of Yogyakarta besides some specific factors such as disaster, extraordinary price, lack of fund and investors, saving from tax and maintenance cost and repeatedly transferred. The finding of this research proposes mechanisms that encourage the land development and minimize the negative effect of vacant land through clean and maintenance mechanism and tax system.
Kata Kunci : lahan / tanah kosong, perkembangan kota, spekulasi, Yogyakarta