Laporkan Masalah

SIKAP PENGGUNA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS

ISMIRAJ NASUTION, Ely Susanto, SIP, MBA, Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magister Administrasi Publik

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) merupakan salah satu sistem yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sambas khususnya pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sambas yang telah berjalan pada Tahun 2010, tujuan pembangunan Simpeg pada BKD Kabupaten Sambas adalah untuk membantu tugas dan fungsi BKD dalam memberikan informasi kepegawaian, namun dalam pelaksanaannya ternyata belum dapat dikatakan secara optimal seperti adanya perbedaan jumlah data pegawai dengan bagian Keuangan Setda, belum sepenuhnya data pegawai yang terupdate dan masih adanya pendataan kepegawaian secara manual. Pada penelitian ini mencoba untuk meneliti pelaksanaan Simpeg serta sikap pengguna pegawai yang ada pada BKD Kabupaten Sambas dalam menjalankan Simpeg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran dimana menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, pada penelitian pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui sikap pengguna Pegawai BKD Kabupaten Sambas dalam menjalankan Simpeg dengan cara membagikan kuesioner dengan menggunakan variabel TAM (Technology Acceptance Model) kualitatif digunakan dalam menggambarkan pelaksanaan Simpeg yang ada pada BKD Kabupaten Sambas dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumen-dokumen yang terkait dalam pelaksanaan Simpeg. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan sikap pengguna Pegawai BKD terhadap Simpeg dapat dikatakan baik walaupun masih ada ditemui kendala seperti adanya kesulitan dalam menjalankan Simpeg tanpa membaca buku manual simpeg, hal ini terkait karena pengguna yang menjalankan Simpeg tidak seluruhnya mempunyai latar belakang pendidikan Komputer dan tidak setiap hari Pegawai mengoperasikan Simpeg karena pekerjaan pada BKD tidak seluruhnya menggunakan Simpeg dan faktor lainnya adalah Sistem Pelayanan Kepegwaian yang baru yaitu SAPK. Sikap pengguna terhadap Simpeg dapat dikatakan baik namun ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Simpeg yaitu, kurangnya dana dan jumlah tenaga pengelola, kemudian belum terlaksananya pendidikan dan pelatihan yang baik, belum adanya SOP yang jelas, kesadaran yang kurang terhadap data kepegawaian dan lemahnya perangkat pendukung. Untuk mengefektifkan pelaksanaan Simpeg pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sambas maka disarankan untuk menganggarkan kembali pelaksanaan Simpeg seperti mengganggarkan pengembangan dan perawatan Simpeg. Merekrut tenaga kontrak atau pegawai untuk membangun database yang lebih baik serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkala bagi operator dalam pelaksanaan Simpeg serta pembuatan SOP dalam menjalankan Simpeg sehingga pelaksanaan Simpeg dapat berjalan dengan jelas.

Management Information System (SIMPEG) is one system that is owned by the Government of Sambas district in particular on the Regional Employment Board of Sambas district that has run on in 2010, the purpose of the construction of the Sambas regency SIMPEG at BKD is to assist the duties and functions of BKD in providing personnel information, but in practice it can be said it is not yet optimal as the difference in the amount of employee data with the Finance Secretariat section, employee data has not been fully updated and still the data collection personnel manually. In this study tries to examine the implementation of user attitudes SIMPEG and existing employees at BKD Sambas district in running SIMPEG. The method used in this study is a mixed methods approach that uses qualitative and quantitative, on quantitative research approach used to determine the attitude of users BKD Sambas district officials in running SIMPEG by distributing questionnaires using TAM variables (Technology Acceptance Model) is used to describe the implementation of qualitative SIMPEG that existed at BKD Sambas district with the technique of collecting data through interviews, observations and documents related to the implementation SIMPEG. Based on the research that has been done, showing the attitude of users towards clerks BKD to SIMPEG can be good although there are still encountered obstacles such as the difficulty in running SIMPEG, without reading the manual of SIMPEG, it is relevant because users running SIMPEG not all have the educational background and Computers Employees do not operate every day on the SIMPEG because not all use and other factors are the new system are SAPK. User attitudes toward SIMPEG can be good, but there are several factors which is the bottleneck in the implementation of SIMPEG, lack of funds and the number of the manager, then the implementation of education and training has not been good, the lack of a clear standard operating procedures, a lack of awareness of the weak employment data and devices supporters. For effective implementation of the Regional Employment Board SIMPEG Sambas district it is advisable to allocate re-implementation of such budgeted SIMPEG to development and maintenance. Contract or recruit employees to build better database and perform periodic education and training for operators in the implementation of SIMPEG and making SOP so running SIMPEG implementation can run clear.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Simpeg, Sikap Pengguna, Technology Acceptance Model , Badan Kepegawaian Daerah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.