KONSTRUKSI BERITA KONFLIK PASCA BENCANA ALAM PADA HARIAN KOMPAS
Dian Muslimah, Drajad S. Wedhyarto, M.Si.
2013 | Tesis | S2 SosiologiBencana alam sering menyebabkan terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur masyarakat yang tak jarang menyebabkan timbulnya konflik pasca bencana dalam masyarakat, dan media massa menjadi salah satu unsur utama yang mengabarkannya kepada dunia luar melalui teks beritanya. Sementara berita adalah hasil dari konstruksi sosial yang selalu melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai. Konstruksi yang dilakukan media massa sarat dengan kepentingan-kepentingan terlebih untuk berita-berita konflik karena mengandung nilai berita yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fokus pemberitaan Harian Kompas terhadap situasi pasca bencana alam, dan cara Harian Kompas mengulas konflik yang terjadi pada masyarakat pasca bencana alam gempa bumi di Padang melalui konstruksi teks beritanya dengan memusatkan objek kajiannya pada teks pemberitaan konflik pasca bencana alam gempa bumi dalam harian Kompas edisi bulan Oktober, 2009, dan dianalisis dengan menggunakan analisis wacana kritis metode tiga level analisis Teun Van Dijk. Dari hasil analisis teks berita-berita konflik pasca bencana yang terjadi di Padang, pemberitaan konflik pasca bencana dilakukan oleh Harian Kompas dengan penuh kehatihatian. Tema berita konflik yang diangkat tidak menyajikan pendapat dari kedua belah pihak yang berkonflik yang disajikan dalam satu teks berita. Hasil analisis sosial penelitian ini, konflik masyarakat pasca bencana alam seperti yang terjadi di Sumatera Barat termasuk dalam konflik perbedaan aspirasi dalam masyarakat yang kemudian menimbulkan sikap dan persepsi negatif terhadap pihak yang lain. Sementara hasil analisis kognisi sosial Harian Kompas, ditemukan bahwa pengalaman masa lalu menyebabkan Harian Kompas menerapkan gaya jurnalisme kepiting yang bersikap hati-hati terutama dalam mengulas konflik. Serta keberadaan tim Penyelaras Bahasa (BP) yang melakukan penyeragaman bahasa menjadikan gaya bahasa yang digunakan Kompas menjadi halus dan santun. Dalam bencana alam gempa bumi yang terjadi di Padang, konflik yang terjadi adalah konflik vertikal antara masyarakat dengan pemerintah yang disebabkan oleh pendistribusian bantuan yang tidak merata. Meskipun, konflik juga diakibatkan oleh terjadinya proses perubahan sosial yang tidak merata dialami oleh masyarakat dalam suatu struktur, perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat pasca bencana lebih karena berupa tekanan yang tidak terduga di luar jangkauan manusia serta adanya faktor kepentingan yang lebih mengarah pada insting untuk bertahan hidup. Namun dibalik proses perubahan sosial yang menyebabkan konflik, konflik pasca bencana lebih disebabkan oleh adanya usaha mendapatkan kembali alat produksi oleh masyarakat karena berubahnya mode of production yang disebabkan oleh bencana alam. Usaha ini mengakibatkan timbulnya konflik vertikal yang berujung pada tindakan kolektif berupa aksi unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil. Dari semua hal yang dipaparkan diatas, dalam menuliskan berita konflik pasca bencana alam di Padang ini, Harian Kompas terlihat melakukan komodifikasi berita konflik pasca bencana alam melalui konstruksi beritanya. Karena Harian Kompas terkesan ingin ikut serta dalam memberitakan situasi dan kondisi pasca bencana alam di Padang mengingat reputasi Harian Nasional besar yang dipegang Kompas, yang berujung pada oplah dan pendapatan iklan Harian Kompas.
Natural disasters often lead to social change, and the changes of structural society often lead to post-disaster conflicts in the community. When a natural disaster occurs, the mass media became one of the main elements that preach it to the outside world through a text message. Meanwhile the news is the result of social construction that always involving views, ideologies and values. Construction performed by mass media does not take place in an empty space, but it is loaded with interests especially for the news of conflict, because it contains a high value news. This study aimed to determine the focus on post disaster situations on Kompas news, and how Kompas taking up the post-conflicts on Padang earthquake within community through text message construction. This study is focused on the news text in the Kompas Daily that contains post-earthquake conflict during October, 2009, and will be analyzed using critical discourse analysis of Teun Van Dijk's three levels of analysis methods. Seen from the analysis result of post-disaster conflict news text that occurred in Padang, the post- disaster conflict news had conducted by Kompas daily with a great caution. News themes of conflict that rose were not presented the opinion of both parties who are in conflict in the same text news. From the social analysis of this research, conflicts regarding to natural disaster relief as happened as in West Sumatra were included in the conflict caused by aspirations differences between parties, which led to negative attitudes and perceptions to other party. While the result of social cognition analysis of Kompas, found that Kompas’s past experiences lead them for applying cautious crab-syle journalism, especially in the conflict review. Also, the presence of Standardization Language team (BP) who standardize the language, makes the language style used by Kompas become more delicate and polite. In the earthquake disaster that occurred in Padang, the conflict was happened vertically, between the community and government caused by the unequal distribution of aids. Although, conflicts are often caused by the process of social change are not equally experienced by people in the community structure, the social changes experiencing by the post-disaster community are caused by unexpected pressure beyond human capability as well as the factor of interest that reprensent the survival instinct. But apparently behind the process of social change that led to conflict, post-disaster conflict was caused by the society attempts to get back the mode of production due to the changing mode of production caused by natural disasters. This effort makes a vertical conflict that leads to collective actions such as protests against the policies of aid distribution that deemed unfair. From everything described above, in the writing of news of post-natural disaster conflict in Padang, Kompas perform commodification of news of post-natural disaster conflict through news construction. Kompas is look like to participate in reporting the circumstances of natural disaster in Padang, considering the reputation a great National Day that is held by Kompas, which resulted in the circulation and advertising revenue of Kompas Daily.
Kata Kunci : Bencana, Konflik, Analisis Wacana