PERBANDINGAN KEJADIAN RETENSI URINE DAN INFEKSI SALURAN KEMIH PASCA SEKSIO SESAREA ANTARA PEMASANGAN KATETER TINGGAL
Saud Parulian Sinaga, dr. Ahsanudin Attamimi SpOG(K)
2013 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit KandunganLatar Belakang: Persalinan dengan seksio sesarea cenderung semakin sering dilakukan diseluruh dunia oleh karena berbagai sebab dan indikasi.Salah satu persiapan rutin sebelum seksio sesarea adalah pemasangan kateter tinggal. Pemasangan kateter tinggal untuk pengeluaran urine, meningkatkan luas paparan operasi, mencegah cedera kandung kemih dan mengevaluasi keseimbangan cairan. Kateter yang dipertahankan terlalu lama akan mengakibatkan dampak yang merugikan yaitu meningkatnya kejadian retensi urine dan infeksi saluran kemih. Tujuan: Membandingkan kejadian retensi urine dan infeksi saluran kemih serta faktor yang mempengaruhi pada pemasangan kateter tinggal 24 jam dengan 48 jam. Desain Penelitian: Penelitian secara randomized control trial. Bahan dan Cara: Penelitian dilakukan dibagian Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit affiliasi,yaitu RSUD Banjarnegara, RSUD Wates, dan RSUD Setjonegoro Rembang selama 3 bulan sejak Juli 2013. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemasangan kateter tinggal 24 jam dan 48 jam masing-masing 53 sampel. Kemudian dihitung kejadian retensi urine,infeksi saluran kemih dan faktor – faktor yang mempengaruhi. Data penelitian meliputi karakteristik dan hasil penelitian dilakukan uji Chi-Square. Hasil dan Pembahasan: Terdapat 106 subyek penelitian ini.Tidak terdapat perbedaan bermakna usia dan paritas dalam karakteristik penelitian. Kejadian retensi urine pada kateter tinggal 48 jam adalah 20,7 %, lebih tinggi dibanding pada kateter tinggal 24 jam. Kejadian retensi urine meningkat bila kateter lebih lama dipertahankan RR 5,50 ( 95% CI 1,28-23,69). Kejadian infeksi saluran kemih meningkat pada kateter tinggal 48 jam dibanding kateter 24 jam RR 2,80 (95% CI 1,08-7,22). Kejadian infeksi saluran kemih pada kateter tinggal 48 jam adalah 26,4 %, lebih tinggi dibanding kateter tinggal 24 jam yaitu 9,4 %. Retensi urine akan menyebabkan infeksi saluran kemih p<0.05. Umur subyek penelitian, jenis anestesi, dan lama operasi tidak mempengaruhi kejadian retensi urine dan infeksi aluran kemih, p>0,05. Kesimpulan: Kejadian retensi urine dan infeksi saluran kemih meningkat secara bermakna pada pemasangan kateter tinggal 48 jam dibanding kateter tinggal 24 jam dan tidak didapat faktor yang mempengaruhi kejadian retensi urine dan infeksi saluran kemih.
Background: Caesarean section tends to increase performed recently due to various indications. Bladder catheterization is a common procedure before caesarean section. The common indications for indwelling urinary catheter use included: to improve exsposure a time surgery,to reduce possibility of injury urinary system during the surgery and monitoring of urine output and as marker of hemodynamic stability. However, use of an indwelling urinary catheter increases the rate of urine retention and urinarytract infections. Objective: To compare the incidence of urine retention ,urinary tract infections and risk factors of both urine retention and urinary tract infections. Design of study : Randomized control trial . Materials and Methods : The study was peformed caesarean section section at the Hospital Banjarnegara , Wates Hospital , and the Hospital Setjonegoro , for three months since July 2013 . Subjects who meet the inclusion and exclusion criteria were divided into two groups , namely catheter stay 24 hours and 48 hours of each 53 samples . Then calculated the incidence of post caesarean section urine retention , urinary tract infection and risks factors both of urine retention and urinary tract infections. Research data include the characteristics and results of research conducted Chi-Square test. Results: This Randomized control trial study included 106 subjects.Not significant difference in age and parity characteristics of the study . Incidence of urine retention in 48 hours catheters was 20.7 %, higher than the 24 hours catheters. Number of urine retention increases when catheters longer maintained RR 5,50 ( 95% CI 1,28-23,69) . Increased incidence of urinary tract infection in a 48 hours catheter higher than 24 hours RR 2,80 (95% CI 1,08-7,22) . Incidence of urinary tract infection at the catheter stay 48 hours is 26.4 % , higher than the catheter stay 24 hours is 9.4 %. Urine retention tend to increase urinary tract infection p<0.05 . Age of the study subjects , type of anesthesia,and duration of surgery did not affect the incidence of urine retention and urinary infections, p>0.05. Conclusions : Incidence urine retention and urinary tract infections increased significantly in using indwelling catheter 48 hours than 24 hours stay and there was no risk factors cause of both of urinary retention and urinary tract infections.
Kata Kunci : seksio sesarea,kateter tinggal,retensi urine,infeksi saluran kemih,faktor risiko