PENILAIAN LUARAN INDUKSI PERSALINAN UMUR KEHAMILAN KURANG DARI 42 MINGGU DIBANDINGKAN UMUR KEHAMILAN LEBIH ATAU SAMA DENGAN 42 MINGGU
NENNY DWI ANGGRAENI, Dr. Ova Emilia, M.Med, Ph.D., Spog(K)
2013 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit KandunganLatar belakang: Kehamilan postterm merupakan kehamilan yang telah melewati 42 minggu dari hari pertama periode menstruasi terakhir, dan jumlah kejadiannya sekitar 10 persen dari seluruh kehamilan. Risiko kematian perinatal meningkat saat kehamilan melewati 41 minggu. Tujuan: Untuk mengetahui luaran induksi persalinan pada usia kehamilan <42 minggu dibandingkan ≥42 minggu dalam hal keberhasilan induksi dan kejadian asfiksia. Rancangan penelitian: Kohort prospektif. Bahan dan cara penelitian: Lima rumah sakit (RS Sardjito Yogyakarta dan 4 RS Afiliasi) dipakai dalam penelitian ini dari 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2012. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan induksi persalinan dengan misoprostol 25 ug/ vaginal/ 6 jam. Kelompok exposed adalah umur kehamilan ≥ 42 minggu sedangkan kelompok kontrol adalah umur kehamilan <42 minggu. Hasil yang diamati adalah keberhasilan induksi persalinan dan kejadian asfiksia. Chi square test dan analisis regresi logistik dipakai untuk melakukan uji statistik. HASIL: Selama waktu penelitian terdapat 210 responden yang terdiri atas 105 responden untuk usia kehamilan <42 minggu dan ≥42 minggu. Tidak terdapat perbedaan keberhasilan induksi pada umur kehamilan ≥42 minggu vs 41 minggu yaitu 51,3% dibandingkan 48,7% (RR 1,1; 95%CL 0,74 – 3,20). Jumlah bayi asfiksia pada umur kehamilan ≥42 minggu lebih besar dibandingkan <42 minggu, yaitu pada nilai apgar 1 menit jumlah bayi asfiksia 28,6% dibandingkan 17,1% (RR 1,67;95%CI 0,99 – 2,80), sedangkan pada apgar 5 menit jumlah bayi asfiksia pada umur kehamilan ≥42 minggu 7,6% dan <42minggu 1,0% (RR 8,00;95%CI 1,02 – 62,89). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan keberhasilan induksi persalinan pada kehamilan ≥42 minggu dibandingkan <42 minggu. Induksi persalinan pada kehamilan ≥42 minggu memiliki luaran bayi lebih buruk dengan kejadian asfiksia yang lebih besar.
Introduction: Postterm Pregnancy is defined as pregnancy exeeding 41 weeks from the first day of last menstruation periode, the incidence of wich is about 10 percent. The risk of postterm pregnancy is increased perinatal mortality rate. Objectictive: To compare the outcome of induction of labor at <42 weeks gestasional age vs ≥42 weeks for the succes of induction and the rate asphyxia. Design of study: Prospective cohort Material and method: Five hospitals (Sardjito and 4 Affiliated Hospitals) were used, from Januari 1st to Desember 31nd 2012. The outcome of interest was the succes of induction and the rate of neonatal asphyxsia. Chi square test and logistic regressions were used for statistical analysis. Result: The number of cases were 210, consisting of 105 cases of each groups. There were induced by misoprostol 25 ug/ vaginal/ 6 hours. There were not difference between induction at ≥42 weeks gestational age and <42 weeks for success rate induction , i.e. 51,3% vs 48,7% (RR 1,10; 95%CI 0,74 – 3,20). The occurence of asphyxia at ≥42 weeks gestational age greater than <42 weeks. The Apgar score at 1 minute 28,6% vs 17,6% (RR 1,87;95%CI 0,98 – 3,60), and the Apgar score at 5 minutes 7,6% vs 1,0% (RR 8,00;95%CI 1,02 – 62,89). Conslusion: The succes of induction of labor at ≥42 weeks gestasional age was not different than <42 weeks and had worse perinatal outcome.
Kata Kunci : kehamilan postterm, induksi persalinan, luaran perinatal, asfiksia