Laporkan Masalah

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN MENARA BERSAMA DI KABUPATEN TANGGERANG

Muhammad Handi, Prof. Dr. Jogiyanto HM., MBA

2013 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Perkembangan telepon nirkabel di Indonesia sangatlah cepat dan agresif. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan pelanggan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang sangat meningkat. Peningkatan ini diikuti dengan peningkatan jumlah operator telekomunikasi, tercatat pada akhir 2012 sebanyak 10 operator telekomunikasi telepon nirkabel yang beroperasi di Indonesia. Peningkatan jumlah pelanggan dan persaingan yang signifikan ini menuntut operator melakukan ekspansi secara besar – besaran dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi nirkabel yang dapat menimbulkan dampak negatif. Melihat permasalahan ini Pemerintah Daerah Propinsi Banten melalui Pemerintah Daerah tingkat II Kabupaten Tangerang membuat suatu program pembatasan jumlah menara telekomunikasi guna efisiensi dan efektifitas penggunaan lahan serta menata lokasi pembangunan tower dengan suatu Proyek Investasi Pembangunan, Penyediaan dan Pengelolaan Menara Bersama di Kabupaten Tangerang. Tulisan ini bertujuan untuk melihat kelayakan investasi Proyek Pembangunan, Penyediaan dan Pengelolaan Menara Bersama dalam hal aspek keuangan. Analisis keuangan menggunakan enam metode seperti NPV, IRR, MIRR, PI, PBP dan Analisis Sensitivitas. Hasil penghitungan dengan metode NPV memberikan nilai yang positif, IRR dan MIRR memberikan nilai persentase lebih besar daripada biaya modal, PI yang lebih besar dari satu serta nilai pay back period yang lebih kecil dari umur ekonomisnya. Hasil ini sangat menunjukan bahwa proyek ini sangat layak untuk dilaksanakan.

The development of wireless phones in Indonesia is very fast and aggressive. It can be seen from subscriber growth over the next 5 years are greatly increased. This increase was accompanied by an increase in the number of telecommunication operators, recorded in late 2012, there were 10 wireless telecommunications carriers operating in Indonesia. An increasing number of customers and a significant competitive, requires the operator to expand a large - scale in the infrastucture of a wireless telecommunications infrastructure which can have negative impacts. Seeing this problem, Banten Provincial Government through the Local Government level II Tangerang developing a program which limiting the number of telecommunications towers for efficiency and effectiveness in the use of land as well as managing the tower location with an Investment Project Development, Supply and Management Multi Operator Towers. This paper aims to see the feasibility of the investment Project Development, Supply and Management of multi operator tower in terms of the financial aspect. Financial Analisys using six methods such as NPV, IRR, MIRR, PI, PBP and Sensitivity Analysis. The results of the calculation with NPV method give a positive result, IRR and MIRR give a larger percentage than the cost of capital, the PI is greater than one, and the value of pay-back period less than project economic life. This result suggests strongly that the project is feasible to run.

Kata Kunci : Investasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.