OPTIMALISASI TINGKAT PERSEDIAAN PRODUK PADA TINGKAT DISTRIBUTOR DAN TINGKAT KLINIK STUDI PADA PT ERHA MEDICALS DAN KLINIK ERHA

Enggar Karnasih, Ir.Adi Djoko Guritno, MSIE., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Usaha untuk memenuhi service level yang maksimal dan mencegah terjadinya stock out seringkali membuat perusahaan mengantisipasi dengan meningkatkan tingkat persediaan, di lain sisi persediaan yang terlalu rendah mengakibatkan opportunity lost. Apakah kebijakan akan pemenuhan service level 100 % pada akhirnya benar-benar menguntungkan perusahaan? Jika tidak, berapakah service level yang sebaiknya dijadikan pertimbangan untuk menentukan banyaknya jumlah unit yang dipesan? Dalam penelitian tesis ini akan dihitung berapa besar jumlah persediaan yang optimal pada tingkat distributor PT Erha Medicals (EM) dan 3 klinik dari PT ECI yaitu Klinik Kemanggisan Raya (KR), Mal Metropolitan (MM) dan Cikarang (CKR), untuk 4 produk yang dipilih, yakni Erha1 Facial Wash, Eqinon Forte Cream, LA 70 Polypore dan Pro Callus ditinjau dari sisi service level. Data penjualan produk (baik dari PT EM ke klinik maupun dari klinik ke konsumen) dan pemakaian produk untuk meracik dicari nilai rata-rata dan standar deviasinya, kemudian dengan biaya overstock dan biaya understock yang diketahui dapat dihitung optimal cycle service level (CSL*) dimana biaya overstock sama dengan biaya understock. Dari CSL* ini kemudian dapat diperhitungkan berapa banyak persediaan yang seharusnya ada (Q*). Hasil perhitungan CSL*untuk produk Erha1 Facial Wash untuk PT EM, Klinik KR, MM dan CKR berturut-turut sebesar 99.30%-99.34%, 99.99%, 99.98% dan 99.89% sedangkan Q* masing-masing sebesar4.334-4.709 botol, 286-295 botol, 113-120 botol dan 24-26 botol. Untuk produk Eqinon Forte yang digunakan sebagai bahan baku racik, di tingkat PT EM hasil perhitungan CSL*adalah 96.77%-96.97% dan Q* sebesar 10.950-11.940 tube. Untuk tingkat klinik, karena sulit untuk menghitung biaya kekurangan persediaan untuk produk ini, maka Q* dihitung menggunakan required CSL 99.99%. Nilai Q* untuk klinik KR, MM dan CKR berturut-turut 748-769 tube, 226-234 tube, dan 166-172 tube. Untuk produk LA 70 Polypore, di tingkat distributor PT EM hasil perhitungan CSL optimal sebesar 89.31%-90.19% dan Q* sebesar 81-89 botol per minggu. Untuk tingkat klinik dimana produk ini juga hanya digunakan untuk meracik, dengan menggunakan required CSL 99.99% didapatkan angka Q* untuk klinik KR dan CKR berturut-turut 9 botol dan 2 botol. Untuk produk Pro Callus, hasil perhitungan CSL* untuk PT EM, klinik KR, MM dan CKR berturut-turut sebesar 91.15%-92.90%, 99.64%-99.69%, 97.88%-98.04% dan 97.13%-97.53% sedangkan nilai Q* adalah sebesar 165-210 tube, 13-14 tube, 2 tube dan 2 tube.

Efforts to meet the maximum service level and prevent stock out often forced a company to anticipate by increasing inventory levels, on the other side when the supply is too low, it may result in an opportunity lost. Does the policy in 100% service level fulfillment in the end would really benefit the company? If not, what is the level of service that should be taken into consideration to determine the number of the number of units ordered? In this thesis research, optimal inventory at the distributor level of PT Erha Medicals (EM) and its 3 clinics namely Kemanggisan Raya (KR), Metropolitan Mall (MM) and Cikarang (CKR) are to be calculated for 4 selected products, i.e Erha1 Facial Wash, Eqinon Forte Cream, LA 70 Polypore and Pro Callus. Product sales report (either from PT EM to the clinic and from the clinic to the consumer) and the product usage for compounding are analyzed for their mean value and standard deviation, then with determined overstock cost and understock cost, optimal cycle service level (CSL*) can be calculated. Based on CSL* the amount of required supply could be derived. CSL* calculation result of Erha1 Facial Wash products for PT EM, KR Clinics, MM and CKR, respectively are 99.30% -99.34%, 99.99%, 99.98% and 99.89%, while Q* are respectively 4334-4709 bottles, 286 -295 bottles, bottle 113-120 and 24-26 bottles. For Eqinon Forte product which is used as compound raw materials, at the level of PT EM CSL* calculation result are 96.77% - 96.97% and the Q* as many as 10950-11940 tubes. For clinical level, since it is difficult to calculate the cost of inventory shortages for these products, then Q* is calculated using CSL required of 99.99%. The value of Q* for KR, MM and CKR clinic respectively are 748-769 tubes, 226-234 tubes and 166-172 tubes. As for LA product of 70 Polypore, the optimal calculations for distributor level PT EM CSL are 89.31% - 90.19% and the Q* are as many as 81-89 bottles per week. For the clinic level where the product is also only utlized for dispensing, through utlizing required CSL 99.99%, Q* for KR and CKR clinic respectively are obtained as many as 9 bottles and 2 bottles. For Callus Pro product, CSL* calculation results for PT EM, KR, MM and CKR clinics, respectively are 91.15% - 92.90%, 99.64% -99.69%, 97.88% and 97.13% -98.04% -97.53% while the value of Q* tubes are equal to 165-210 tubes, 13-14 tubes, 2 tubes and 2 tubes.

Kata Kunci : cycle service level, persediaan optimal