STRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATIKAN DANA MURAH PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK AREA YOGYAKARTA
Ike Laura Krisna, Drs. Ahmad Jamli, MA.
2013 | Tesis | S2 Magister ManajemenPenelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor penentu lingkungan internal Bank Mandiri yang perlu dipertimbangkan dalam strategi penjaringan dana murah, (2) menganalisis faktor-faktor penentu lingkungan eksternal makro yang penting dalam strategi penjaringan dana murah; (3) menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelamahan, peluang dan ancaman bagi Bank Mandiri dalam menghadapi pesaingnya; dan (4) Merumuskan strategi Bank Mandiri untuk memenangkan persaingan pada industri perbankan di produk tabungan dan giro. Penelitian dilakukan di beberapa kantor cabang yang berada di Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Yogyakarta, pada bulan Januari dan Februari 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Bank Mandiri di wilayah Yogyakarta yang terdiri dari 23 kantor cabang. Sampel diambil secara purposive sampling dengan kriteria: kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang memiliki 2 orang pegawai officer (1 orang kepala cabang dan 1 orang officer). Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 7 kantor cabang sebagai sampel. Jumlah responden dari masing-masing kantor sampel diambil 2 orang sehingga total responden adalah 14 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis Lima Daya Saing Porter, analisis SWOT, analisis PEST. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Faktor-faktor lingkungan internal Bank Mandiri yang perlu dipertimbangkan dalam strategi penjaringan dana murah adalah: kualitas pelayanan, corporate governance dan pencapaian Kinerja Keuangan untuk tetap meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas Bank mandiri, jaringan ATM, kemudahan transaksi, serta produk yang beragam; (2) Faktor eksternal makro yang banyak berpengaruh pada strategi pengimpunan sumber dana murah melalui tabungan dan giro adalah perubahan kebijakan SBI. Faktor eksternal kedua adalah kredibilitas perbankan di mata masyarakat sebagai lembaga keuangan saat ini masih kuat dan diminati. Faktor ketiga adalah perkembangan Teknologi informasi yang menuntut peningkatan kompetensi bank. Faktor ke-empat adalah tingkat persaingan di industri Perbankan sangat tinggi dan faktor Penjaminan LPS yang mendorong konsumen lebih teliti dan hati-hati memilih bank; (3) Hasil analisis model Lima Kekuatan Porter dapat diperoleh bahwa ancaman Bank Mandiri untuk memenangkan persaingan pada industri perbankan di produk tabungan dan giro lebih banyak dari pesaing sesama Bank Umum Terkenal lainnya. Ancaman dari konsumen karena saat ini nasabah mudah memperoleh informasi dan promosi dari berbagai bank sehingga nasabah bebas memilih dan berganti Bank. Ancaman dari pemasok adalah karena dalam layanannya Bank Mandiri sangat tergantung pada teknologi informasi; (4) Dengan melihat faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan dan faktor internal dan eksternal Bank Mandiri Area Yogyakarta dapat menerapkan Growth Oriented Strategy yang mendukung strategi agresif untuk memenangkan persaingan pada industri perbankan di produk tabungan dan giro.
-
Kata Kunci : low-cost fund, Lima Daya Saing Porter, SWOT, PEST