Perkembangan Spasio Temporal Perkembangan Kota Gorontalo

Muh.Yusuf Tuloli, Prof. Dr. H. Hadi Sabari Yunus, MA.

2013 | Disertasi | S3 Geografi

Setiap kota pasti mengalami perkembangan spasial, baik cepat maupun lambat. Untuk bisa mengetahui perkembangan spasial dari kota tersebut, harus ada minimal dua titik waktu (temporal). Perkembangan spasial itu ditandai dengan adanya alih fungsi lahan baik dari pertanian ke non pertanian maupun perubahan penggunaan lahan lainnya dan akan membentuk pola dan struktur spasial tertentu. Penelitian ini menganalisis perkembangan spasial yang terjadi di Kota Gorontalo dalam kurun waktu tahun 2000 sampai tahun 2010 dengan menggunakan pendekatan keruangan (spatial approach). Tujuan dari penelitian ini yaitu : mengkaji pola, struktur, proses, faktor determinan, kecenderungan arah dan dampak perkembangan spasial Kota Gorontalo dalam kurun waktu dari Tahun 2000 sampai 2010. Data primer dan sekunder dianalisis secara deskriptif dan analisis peta. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu : 1) Pola perkembangan spasial Kota Gorontalo berbentuk konsentris di bagian Utara dan Barat Laut serta berbentuk terserak di bagian kota yang lain; 2) Struktur ruang Kota Gorontalo pada tahun 2000, kawasan pertokoan dan pemerintahan berada di Kecamatan Kota Selatan bagian utara, Kecamatan Kota Tengah didominasi dengan permukiman, Kecamatan Kota Utara masih didominasi persawahan. Kecamatan Dungingi masih didominasi perkebunan kelapa; 3) Struktur ruang tahun 2010, persawahan di Kecamatan Kota Utara dan perkebunan kelapa di Kecamatan Dungingi sudah cukup besar alih fungsi lahannya. Wilayah Kota Gorontalo yang lain tidak terjadi perubahan struktur spasial yang berarti; 4) Proses perubahan spasial diakibatkan oleh kebutuhan akan ruang sebagai tempat tinggal dan beraktivitas; 5) Faktor aksessibilitas, karakteristik lahan dan prakarsa pengembang determinan terhadap perkembangan spasial Kota Gorontalo; 6) Faktor adat istiadat determinan terhadap perkembangan spasial Kota Gorontalo; 7) Perkembangan spasial Kota Gorontalo mengarah ke arah Utara dan Barat Laut Kota Gorontalo; 8) Dampak perkembangan Kota Gorontalo yaitu : perkembangan konsentris di bagian Utara dan Barat Laut dan terserak di bagian lain, kenaikan harga lahan, perubahan lapangan usaha, kesenjangan perkembangan spasial antar wilayah; 9) Prospek Kota Gorontalo: bidang spasial, daerah perdagangan di kompleks rumah sakit lama, perkantoran di bagian bawah Puncak Botu dan bagian Barat Daya Kota Gorontalo dan daerah resapan air di bagian Barat Kecamatan Kota Utara. Bidang ekonomi, trend pertumbuhan ekonomi positif, menarik investor menanamkan modalnya di Kota Gorontalo. Bidang sosial budaya, kebiasaan menguburkan anggota keluarga di halaman rumah mempercepat perluasan lahan terbangun baru. Bidang politik administrasi, perlu dilakukan pembagian kecamatan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan. Kebaruan penelitian adalah ditemukannya faktor determinan lain perkembangan kota berupa adat istiadat yang belum pernah diungkapkan oleh para peneliti kota sebelumnya. Terdapat kebiasaan menguburkan anggota keluarga yang meninggal di halaman rumah. Hal ini berdampak pada : terdapatnya green open space yang berfungsi sebagai paru-paru kota di bagian dalam kota dan mempercepat perkembangan di daerah pinggiran kota.

Each city must undergo spatial development, either fast or slow. In order to determine the spatial development of the city, there should be at least two points in time (temporal). Spatial developments were marked by both land conversion from agricultural to non-agricultural or other land use change and will form certain patterns and spatial structure. This study analyzes the spatial developments that occurred in the city of Gorontalo in the period 2000 to 2010 using the spatial approach (spatial approach). The purpose of this research are: 1) patterns, structures, processes, determinant factors, spatial tendency and impact of Gorontalo city spatial development in the period from year 2000 to 2010. Primary and secondary data were analyzed by descriptive and maps analysis. The results obtained in this study are: 1) the development of spatial pattern in the form of concentric Gorontalo city in the North and Northwest and scattered form another part of the city, 2) Spatial structure of Gorontalo city in 2000, departement store and the government are in the northern of Kota Selatan District, Kota Tengah district is dominated by the settlement, Kota Utara District is dominated rice. Coconut dominated in Dungingi District, 3) Spatial structure in 2010, Kota Utara District paddy and coconut plantations in the district Dungingi large enough land over the function. Spatial structure changes in the others parts of Gorontalo do not show significant changes, 4) The process of spatial changes that occur in the city of Gorontalo due to the need for space, shelter and activities of citizens Gorontalo, 5) Accessibility, land owner characteristics and developers initiatives, determinants spatial development of Gorontalo city, 6) customs determinant factor for the spatial development of Gorontalo city; 7) Spatial development tendency to the North and Northwest Gorontalo city; 8) The impact of the development of Gorontalo City: concentric in the north and Northwest and scattered elsewhere, rising land prices, changes in business field, spatial development gap between regions; 9) Prospects of Gorontalo City; commercial areas in the old hospital complex, office on the bottom and the peak Botu Southwest Gorontalo city and watersheds in the Western district of North City. The economy, the positive trend of economic growth, attracting investors to invest in the city of Gorontalo. The social culture, custom of burying family members on the yard accelerate the expansion of the new awakened. Political administrative sub division needs to be done to reduce the development gap. The novelty of research is the discovery of other determinant factors of urban development in the form of customs which have not been revealed by previous researchers city. There is a custom of burying the dead family members on the yard. This has an impact on: the presence of green open space that serves as the lungs of the city in the inner city and accelerate development in suburban areas..

Kata Kunci : Keruangan, Kewaktuan, Perkembangan Kota